CHAPTER 9 - May I Have Your Eyes?

Mulai dari awal
                                    

"Benarkah? Itu keren Summer" ucapnya begitu antusias. Di detik selanjutnya Brenda mengalihkan pandanganya kearah Brad. Aku mencoba mengikuti arah pandangan Brenda yang mengarah pada Brad yang sedang berdiri di sampingku dengan kedua tangannya ia lipat di depan dada. Selanjutnya aku sempat terkejut ketika tiba-tiba Brenda mencubit perut Brad. "Kenapa kau tak memberitahuku?" Ucapnya dengan nada kesal.

Spontan Brad meringis kesakitan. "Aww apa yang kau lakukan? Sakit bodoh" protesnya. Seketika aku tertawa pelan melihat tingkah mereka.

Tanpa membalas ucapan Brenda, Brad malah melenggang masuk ke mansion Brenda seraya berkata "Kau ini bukannya membiarkan tamumu masuk malah mencubit tamumu"

Brenda hanya mengeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Brad. Tak lama Brenda menarikku untuk masuk ke mansionnya.

Masuk ke mansion milik Brenda, aku di suguhkan dengan interior mansion Brenda yang klasik tetapi masih terlihat modern. Pada ruang tamu di lengkapi pula dengan sofa yang berwarna senada dengan cat temboknya. Oh sungguh menakjubkan.

Kualihkan pandanganku kearah Brad yang sedang duduk di sofa dengan santainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kualihkan pandanganku kearah Brad yang sedang duduk di sofa dengan santainya. Memutar bola mataku, kududukan diriku tepat di sebelah Brad.

"Bisakah kau sedikit sopan?" bisikku pada Brad. Ia menoleh kearahku dengan tatapan datarnya.

"Oh astaga, ini hanya rumah Brenda. Jadi santai saja Summer" Ujarnya dengan santai seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.

Tak lama Brenda datang kembali dengan sebotol anggur merah dan tiga gelas kosong yang ia bawa diatas nampan. Ia menaruhnya di meja tepat di hadapan kami lalu menuangkan anggur merah itu ke satu persatu gelas. Seketika aroma khas anggur merah menusuk indera penciumanku.

Belum juga Brenda mempersilahkan kami untuk meminum anggur merah tersebut, Brad sudah terlebih dahulu menyambar segelas anggur merah yang baru saja di tuangkan oleh Brenda. Ia langsung menyesapnya begitu saja.

Oh sungguh, anak ini benar-benar tidak sopan. Brenda hanya menatapnya dengan tajam dan kembali menuangkan anggur merahnya ke gelas berikutnya.

"Minumlah Summer" ucap Brenda lalu ia mendudukan dirinya di sofa tepat di hadapan kami.

Aku mengangguk lalu mengambil segelas anggur merahku lalu menyesapnya. Kurasakan campuran antara rasa manis, asam dan pahit bercampur di lidahku. Aku berani bertaruh, pasti anggur merah ini bukan sekedar anggur merah murahan melainkan anggur merah yang berkelas. Sudah jelas dari aromanya dan rasanya.

Cukup lama aku dan Brad berada di mansion Brenda berbincang-bincang menceritakan banyak hal. Ah ya, ternyata mansion ini adalah warisan dari orang tua mereka. Brenda mengatakan padaku jika ia memutuskan untuk menempati mansion ini sendiri karena Brad tidak mau. Brad lebih memilih untuk membeli sebuah apartemen tak jauh dari kantor perusahaannya.

Just You (Bradley Simpson)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang