26 - Jauhi Fadel

1.3K 160 13
                                    

"GIMANA? Enak?" tanya Fadel menopang dagunya, seraya menunggu jawaban dari gadis di hadapannya.

Dela memutarkan bola matanya, berpikir.

"Not bad." jawab Dela tersenyum lebar.

Fadel ikut tersenyum, dengan tangan yang beralih melepaskan celemek yang digunakannya untuk membuatkan sate yang Dela mau.

"Del, nanti ke jembatan yang pernah kita kunjungin waktu itu, yok? Kamu masih ingat?" tanya Fadel.

"Hm, yang kita kunjungin waktu kamu keluar buat nemuin Romi?" kata Dela bertanya balik. Fadel mengangguk.

"Nanti ada kembang api di dekat sana." ucap Fadel lagi, membuat senyum Dela semakin lebar.

"Masa, sih? Emangnya hari ini kenapa makanya ada kembang api di dekat sana?" tanya Dela.

Fadel menyeringai, "Aku juga gak tau."

"Oh ya Del, bentar lagi kita pisah, ya." ujar Dela membuat Fadel mengernyitkan dahi.

"Pisah kenapa?"

"Tante Lara sama Om Roy kan, bentar lagi pulang." jawab Dela. Seketika, senyumnya menjadi buyar dan berganti dengan tatapan datar.

Fadel meraih tangan Dela yang terbentang di atas meja. "Dasar alay. Kita kan tetanggaan."

"Del, kamu masukin cabe rawit ya, ke dalemnya?" tanya Dela mengaduk-aduk kuah kacang dari sate tersebut.

Fadel menepuk jidatnya, "Aku lupa, kalau kamu gak bisa makan pedas."

Dela mengerucutkan bibirnya, sambil menatap tajam ke arah Fadel.

Masa dia bisa lupa.

*

CINTA memandang lurus ke arah langit-langit kamarnya. Sesekali, ia mengukir senyuman di bibirnya. Pikirannya mulai menerawang jauh, ke lelaki yang baru beberapa bulan ini menghuni hatinya.

"Bang Fadel bisa gak ya, ditelepon sekarang.." gumam Cinta sambil melirik hape berwarna putih di atas meja riasnya.

Sedari kemarin, ia masih bingung. Sedari kemarin, ia masih penasaran terhadap ucapan Mei, yang berkata bahwa Fadel itu sudah merupakan pacar orang.

Tapi, Cinta tak terlalu ambil pusing dengan itu. Bang Fadel itu ya Bang Fadel. Lelaki keren yang tampaknya tak mungkin PHP terhadap dirinya.

Cinta segera beranjak dari tempat tidurnya, berjalan menuju meja rias yang tiga langkah dari temoatnya semula.

Setelah membuka lock dan mencari kontak yang dituju, ia segera menempelkan hapenya di telinga.

Dapat dikatakan cukup lama, nada sambung 'tut-tut' itu menguasai gendang telinganya.

Cinta berdecak kesal.

"Hallo, Cinta?" ujar Fadel dari seberang sana.

Cinta mengukir senyumannya. "Bang Fadel sibuk, ya?"

"Ehm, enggak. Kenapa?"

"Boleh gak, Bang Fadel bantuin Cinta PR bahasa inggris? Dengar-dengar, Bang Fadel kan jago inggris." kekeh Cinta.

Dengar-dengar atau memang nge-stalking?

Fadel ikut terkekeh pelan, berbasa-basi. "Maaf ya, Abang ada acara. Jadi, gak bis--

"Sebentar aja kok, Bang. Cuma se-jam." pinta Cinta mengotot.

Fadel menghela napasnya, dan itu dapat Cinta dengar dari sini. "Oke, cuma se-jam."

"Kamu nyuruh Fadel ke sini?!" sahut Mei yang ternyata mendengar semuanya dari ambang pintu.

Cinta yang terkejut, refleks memutuskan sambungan telepon, dan meletakkan hapenya di atas meja rias semula.

"Iya, Cinta mau minta ajarin bahasa inggris, Kak." jawab Cinta tersenyum canggung.

Mei bungkam. Sungguh, dia tak ingin Cinta dicap sebagai PHO oleh sahabat baiknya, Dela.

"Kakak udah bilang, Fadel itu udah--

"Entah kenapa, Cinta gak bisa percayai ucapan Kakak, maaf. Atau jangan-jangan, Kakak yang suka ke Bang Fadel?" Cinta berusaha mengeluarkan uneg-unegnya, walau berusaha tak menyinggung perasaan Mei.

Mei yang mendengar itu, hanya menggelengkan kepalanya tak percaya terhadap apa yang dilontarkan Cinta barusan.

"Emangnya, Fadel harus bilang-bilang dulu ke kamu kalau mau pacaran sama orang lain? Gak, kan? Mikir, Cinta. Gimana kalau dia backstreet? Oh ya, dia ka juga bukan siapa-siapa kamu. Kamu gak berhak nyusahin dia kayak barusan. Dan satu lagi," Mei menarik napasnya.

"Kalau besok kamu udah tau soal mereka, Dia bukan PHP. Cuma kamu yang terlalu berharap. Dan jangan sampai kamu menjadi seorang PHO di sebuah hubungan orang yang kamu anggap PHP itu."

Mei berlalu setelah itu. Dia ingin memberi tahu kebenaran yang ada ke Cinta. Tapi, dia takut kalau Cinta malah melakukan sesuatu yang buruk ke Dela.

Cinta itu baik gak sih, menurut kalian?

Jika iya, kalian salah.

*

FADELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang