12 - Apa sih itu?

4.5K 325 16
                                    

"Seni seviyorum?" tanya Dela mengerutkan dahinya. Fadel terdiam.


"Tapi bohong," kekehnya. Dela mengernyitkan dahi.

"Apa artinya?" tanya Dela. Fadel menelan ludah.

"Kamu beneran gak tau?" ujar Fadel bertanya balik. Dela menggelengkan kepalanya malas. Fadel menepuk jidat.

Tai memang, orang udah ketakutan setengah mati juga, batin Fadel.

"Ah yaudahlah," kekeh Fadel. Dela tersenyum.

Fadel memang cuma bercanda. Dia masih belum fall in love sama Dela. Masa sukanya secepat itu? Dikiranya, tadi Dela bakal tau dan malu-malu. Setelah itu, dia bisa tertawa terbahak-bahak dan mengejek Dela.

But, ternyata?! Dela gak tau dan suasananya jadi kayak bego banget. Huft. Fadel juga gak berharap bisa suka ke Dela. Dela pun begitu.

***

"Mei, arti seni seviyorum apa, sih?" tanya Dela menopang dagunya di meja kantin sekolah. Sekolah memang sudah berakhir, tapi murid-murid masih banyak yang ingin makan dulu sebelum pulang. Fadel dan Toni yang ada di hadapan mereka, saling pandang dan mengernyitkan dahi.

Fadel menelan ludah. Memang sih, dia yang bilang itu semalam. Tapi, jangan dibahas saat seperti ini, dong. Malu dong, sama Toni dan Mei.

Lagian juga, niat jelek itu memang selalu berujung jelek. Siapa suruh pengen ngerjain Dela?

"Itu bukannya...." Mei menggantungkan kata-katanya saat melihat Fadel melambai-lambaikan tangannya yang bermaksud 'jangan artikan'. Mei yang melihat itu pun, langsung terdiam dan mengunci mulut walaupun masih bingung dengan apa yang terjadi.

"Yaelah, ada apa sih, dengan kalian berdua? Awkward banget dari tadi." Toni angkat bicara sambil menyeruput minumannya. Fadel dan Dela saling pandang sejenak lalu memalingkan wajah.

Jujur aja ya, sebenarnya Fadel masih canggung karena tadi malam. Lagian, Dela kenapa bego banget, sih? Masa gak tau artinya. Nonton film Korea terus sih, gak coba film Turki.

"Eh iya, nanti malam ke rumah baru aku, yuk?" ajak Mei dengan senyum lebarnya. Semua mengernyitkan dahi.

Rumah baru? Bukannya Mei nge-kost untuk sementara waktu? Cepat banget dapat rumahnya, pikir Toni.

"Udah dapat rumahnya?" tanya Dela. Mei mengangguk.

"Sebenarnya udah dapat sih, sejak pertama aku pindah. Tapi perabotannya masih belum ada, jadi aku nge-kost untuk sementara waktu. Nah, sekarang udah ada," jawab Mei. Fadel dan Toni nyengir.

"Jadi, nanti ngapain kami ikut ke sana?" tanya Fadel. Mei memutarkan matanya untuk berpikir.

"Ehm... Yah, gak ada, aku pengen ngajak kalian nginap sih, berhubung besok hari Sabtu kan," ujar Mei mengangkat bahunya. Mereka bertiga yang mendengarkan, hanya mangut-mangut. "Tapi, kalian mana bisa."

"Bisa-bisa aja, sih," jawab Dela. Fadel dan Toni melirik ke arah Dela yang berbicara.

"Bisa?" ulang Fadel. Dela mengangguk.

FADELAWhere stories live. Discover now