My Beautiful Girl : 30

Mulai dari awal
                                    

"Sorry," kata Leo, saat melihat gestur tak nyamannya. "Diluar dingin. Aku akan memberikanmu jasku." Tawarnya, sembari melepaskan jas hitam miliknya.

"Tidak perlu, Mega sedang mengambil syal milikku..." Suaranya melemah saat Leo dengan lembut menyampirkan jas tersebut di bahunya, Alessa membuang muka.

"Tidak masalah, kamu tunanganku, Alessa. Sekarang aku berkewajiban untuk menjagamu,"

Alessa tertawa pelan, menyadari percakapan mereka yang tidak biasa. "Oke oke, lo hari ini sangat mengerikan. Aku-kamu?"

Leo tersenyum kecil, memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku celana sebelum akhirnya kembali bersuara. "Tanpa sadar, hari ini kita selalu menggunakan aku-kamu?!"

Tawa Alessa seketika menghilang, saat menyadari dirinya pun mulai memanggil Leo, kamu.

"See,"

"Ya, itu karena kebutuhan acara!" Dengus Alessa, membuang muka ke samping lagi.

Hening sejenak, Leo menyeringai menatap Alessa yang terlihat salah tingkah. "Kamu selalu cantik, tapi kali ini cantikmu bertambah." Katanya, memecah keheningan.

Oksigen teras meninggalkan ruangan tersebut, membuat Alessa menarik napas secara berlebihan, wajahnya terasa panas hingga ke lehernya, bisa di pastikan wajahnya kini telah berubah warna seperti kepiting rebus. Seharusnya Alessa tidak terbawa suasana, Leo mungkin selalu mengatakan cantik kepada setiap wanita yang dia kencani.

Alessa melirik sekilas kearah Leo, lalu kembali membuang muka saat melihat seringai pria tersebut. "Ya... Ya, gue selalu cantik!" Sentaknya, mengibaskan rambutnya ke belakang.

Leo memperhatikan dengan teliti, bagaimana wajah Alessa yang berubah merona dengan dadanya yang naik turun, bertanda perempuan itu gugup. Dan, kini pandangannya jatuh kepada leher jenjang Alessa yang tanpa sadar ia perlihatkan kepadanya. Leo mengeram di dalam hati.

Matanya berkedip, menjernikah pikirannya sendiri. "Mari kita, memperjelas hubungan kita, Alessa."

Dengan, enggan Alessa menatap Leo, ia telah menormalkan kembali detak jantungnya dan wajahnya yang telah kembali dingin.

"Aku harap kamu tidak berpikir ini adalah kompetisi, hubungan kita jelas. Aku membantumu menggapai mimpi, aku harap kamu tidak lari setelahnya..."

"Lari? Aku perempuan bertanggung jawab..."

"Aku tahu!" Potong Leo, cepat. "Aku hanya takut kamu lari, sama seperti yang lalu. 4 tahun kabur dari rumah, tanpa sebuah alasan adalah sesuatu yang aneh, Alessa. Dan, hari ini aku tahu apa masalahnya, " Lanjutnya, tersenyum tipis.

Alessa termenung, jantungnya terasa berhenti berdetak. Tidak, mungkin Leo mengetahui sebab dirinya kabur dari rumah.

"Pria itu hadir di acara pertunangan kita, kan," Leo menatap Alessa cermat, tidak membiarkan satu pun ekspresi yang ditunjukkan oleh perempuan itu, terlewatkan.

"Lo gak tahu apapun!" Bentak Alessa, setelah menemukan suaranya. "Bukan dia alasan gue kabur, intinya lo gak tahu apapun tentang gue!"

Leo menyeringai, tanpa sadar Alessa telah menjawab rasa penasarannya selama ini. "Oke rileks, Alessa. Tanpa sadar kamu telah menjawab semuanya, Aku tidak memaksa kamu untuk berbicara atau apapun itu, hanya satu yang harus kamu ketahui."

My Beautiful GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang