My Beautiful Girl : 18

16.9K 497 2
                                    

Vote, please...



.



Alis Leo terangkat kebingungan menatap ipad dalam genggamannya.

Di layar tengah menampilkan sosok Alessa yang berdiri memandang ke arah kamera cctv berada. Sepuluh menit yang lalu perempuan itu berkeliaran mencari keberadaan cctv, sebelum akhirnya berdiri dengan mata menatap tajam ke sudut dimana benda tersebut berada.

"Apa yang lo lakuin Alessa, bukannya cepat bersihin kamar gue!?" Gumam Leo, menatap serius layar ipad tanpa berkedip. Menunggu apa yang akan perempuan itu lakukan selanjutnya.

Detik berikutnya bibir bawahnya jatuh terbuka. Saat Alessa dengan salah satu tangannya bertengger dipinggang sedangkan tangannya lainnya mengacungkan jari tengah ke arah cctv—atau ralat ke arahnya. Damn.

Leo terbahak kecil. "Sialan, Alessa... Lo bener-bener diluar dugaan." Komentarnya menyeringai lebar.

Alessa menurunkan tangannya setelah puas memberi acungan jari tengah pada cctv selama satu menit. Yang akhirnya dia ketahui keberadaannya.

"Rasakan itu, Leo!" Kata Alessa, berbalik pergi meninggalkan tempat dia berdiri tadi.

***

Sejak tadi Alessa memandangi setiap foto yang berjajar di meja besar yang berada di dalam kamar Leo.

Pekerjaannya hampir selesai. Namun matanya tersihir oleh foto pria itu bersama keluarganya. Mereka berempat tampak seperti keluarga bangsawan. Tidak ada senyum lebar, hanya senyum tipis dengan kepala terangkat sedikit.

Kepala Alessa berputar mencari sesuatu, merasa aman dia lalu mengeluarkan ponselnya dan memulai memotret foto tersebut. Ia menatap tak percaya ke layar ponselnya, saat beberapa artikel muncul tentang keluarga Leo.

Ayahnya yang bernama, Yodarsono Pangestu terpilih menjadi orang terkaya se-indonesia untuk tahun ini dan tiga tahun yang lalu. Karena bisnis properti sebagai anak perusahaan, sedangkan perusahaan utamannya adalah sebuah kepemilikan tambang batu bara.

Yodarsono juga cukup terpandang di Indonesia karena kebaikannya dan keramahtamahan, karena sering berdonasi dan menggalang dana. Pantas saja Alessa merasa tak asing.

Jangan lupakan juga, Anna, kakak pertamanya yang telah menikah dengan seorang pengusaha sukses asal Singapura, yang telah di karunia seorang anak laki-laki bernama, Radit. Ah, Alessa jadi merindukan sosok kecil tersebut.

Namun, tak ada berita tentang anak tersebut secara spesifik, Alessa curiga mereka menyembunyikan kehadiran anak tersebut agar tak menjadi bahan berita yang tidak penting. Seperti, yang dilakukan ayahnya terhadapnya.

Matanya beralih memandang wanita yang duduk disamping Leo berdiri. Mencuri perhatiannya. Alessa menelitit dengan cermat sosok cantik tersebut.

Bel terdengar samar di luar, dengan cepat Alessa memasukkan kembali ponselnya. Ia berlalu meninggalkan kamar untuk membukakan pintu.

***

Matahari perlahan terbenam, memancarkan cahaya hangat di atas halaman kampus. Saat jam terus berdetak mendekati waktu tutup. Perpustakaan mulai kosong, hanya menyisakan beberapa mahasiswa yang tersebar di seluruh tumpukan.

Saat pustakawan mengumumkan waktu penutupan, Alessa dengan enggan berjalan keluar dengan hanya membawa beberapa buku yang akan ia pinjam.

"Terimakasih." Ucap Alessa sambil membawa buku yang dia pinjam.

Alessa berjalan keluar dari perpustakaan dengan totebag yang tersampir di pundaknya. Dan, menarik napas dalam-dalam dengan memeluk buku yang ia pinjam.

My Beautiful GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang