My Beautiful Girl : 02

23.7K 842 5
                                    

Vote, please...

.


"Kamu berkeringat?" Tanya seorang wanita yang lebih tua dari Leo, berjalan melewatinya dengan anggun memasuki apartemennya di sore hari disaat, ia sedang...

"Wait, ada apa?" Tanya Leo berdiri di depan pintu kamarnya. Saat melihat Anna berdiri di depannya, setelah melewati ruang tv dan dapur dengan mata bak elang miliknya.

Sudut bibir Anna melengkung tajam, mengendus kegugupan dalam diri Leo, adiknya. "Tentu saja berkunjung, sudah lama kamu tidak pulang." Jawabnya dengan menatap Leo dari atas ke bawah.

Leo berdecak. "Gak ada waktu, ini tahun akhir kuliah."

Anna tertawa tanpa humor mendengar jawaban Leo, tangannya terangkat menepuk pipi Leo sekali, namun segera ditepis saat akan menepuknya lagi. "Kamu berkeringat?" Ulang Anna.

"Olahraga!" Bohongnya.

Masa Leo harus mengatakan yang sebenarnya kepada kakaknya. Bahwa kedatangannya mengacaukan permainanya, dengan seorang wanita yang tak ia kenali yang kini tengah bersembunyi di kamar tidurnya.

"Oh ya."

"Ada urusana penting apa? Pasti tidak penting?" Tanya Leo beruntun, berusaha tenang.

"Tepat."

"Lalu apa? Kalau sudah selesai silahkan keluar." Perintah Leo.

Anna memegang dadanya pura-pura tersakiti atas pengusiran yang di katakan adiknya. "Baiklah, little Leo..."

"Aku bukan little Leo, shut up sister. Katakan saja!" Bentak Leo kehabisan kesabaran.

"Baiklah Leo, relax. Kau semakin menggemaskan." Anna terkikik. Leo memutar matanya malas. "Aku akan berlibur ke Eropa,"

"Who care," Gumam Leo.

"Radit mungkin akan berkunjung beberapa kali." Sambung Anna tak menghiraukan keacuhan Leo yang dia tunjukkan. Untuk terakhir kalinya ia menatap ruangan apartemen adiknya, lalu kembali menatap Leo yang sejak kedatangannya selalu menatapnya tajam. "Fine, aku akan pergi." Ocehnya, memutar kedua matanya.

"Mhmm." Dehem Leo sembari mengantarkan Anna ke depan pintu, ia lalu membukakan pintu untuknya dan melihat kedua asisten yang bekerja pada kakaknya tengah memperbaiki posisi mereka berdiri.

"Bye, mom merindukanmu."

Leo mengangguk halus dan kembali menutup pintu.

Sebelum kembali menuju kamar, Leo menarik-membuang napas. Dia hampir ketahuan oleh sang kakak yang selalu mengusik hidupnya seperti sang ayah, sifat Anna memang copy dari ayah mereka.

"Perempuan itu sudah pergi?" Leo di sambut dengan pertanyaan dari wanita yang tadi ia bawa ke apartemennya.

"Dia kakakku."

"Oh." Bahu si wanita terlihat mengendur lega. "Jadi..." Dengan berjalan ke arah Leo yang masih berdiri di daun pintu.

"Tidak. Kita sudahi ini, kamu bisa pergi."

Si wanita yang tidak di ketahui namanya merengut kesal, lalu mengambil tas hitamnya dan berjalan melewati Leo yang berdiri melipat ke dua tangan di dada.

Suara pintu utama dibanting kuat mengejutkannya, Leo mengumpat kecil dengan mengusap pelipisnya yang pening. Kakaknya pasti akan melaporkan hal ini pada sang ayah dan tak lama lagi ayahnya pasti akan menghubunginya.

***

Suara sepatu milik seorang pelayan terdengar seyap di dalam ruangan vip restoran yang tak terlalu besar, terlihat sang pelayan sangat berhati-hati dalam pekerjaanya. Dirinya tak ingin mengeluarkan sedikit pun suara saat sedang bekerja melayani pelanggan tetap yang hari ini berkunjung.

My Beautiful GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang