PRELUDE

Almaqhvira (pengampunan)

Demi apapun aku tak berniat merusak pasangan tanpa cinta ini yang mengingatkanku pada sosok ayah dan ibuku.

Romeo dan juliet yang malang,,semoga kemalangan itu tak tak terjadi pada keduanya.

sungguh! Aku tak ingin jean atau james menderita terperangkap pernikahan ini.

Seingatku...james lah yang lebih banyak membuka hati untuk mencintai istrinya tapi jean...sulit ku mengerti isi hatinya mengingat terakhir kali ia menemuiku, jean menangis dan ingin berpisah dari suaminya.

Namun james bisa menarik nafas lega karena Aku tak berniat menarik perhatian istrinya agar kembali padaku, intinya aku tak akan pernah kembali ke sisi jeanita dengan alasan apapun, kenyataannya yang jean sudah ketahui bahwa hatiku sudah menjadi milik orang lain, tak dipungkiri cinta pertamaku ini merasakan sentuhanku yang setengah hati namun tetap bersikukuh berdiri disampingku.

lelaki manapun akan panas melihat istrinya bersama pria lain apalagi mantan kekasihnya, walau tidak terpapar langsung diwajah james, pria itu seperti ayahku...dia memakai topeng untuk menipu perasaannya, dia hanya ingin melindungi apa yang menjadi miliknya. Bertahan.. dan mengerikan membayangkan kemalangan william terulang di dirinya.

Semoga Tuhan memaafkanku karena akulah awal dari hubungan mereka terjadi.

Tetapi untuk hari ini saja...aku tak bisa menolak keberadaan jeanita,;aku perlu sandaran, aku butuh teman untuk berbagi kesedihanku, seseorang yang ku kenal dan tak asing, yang mau membantuku untuk tetap tegar, menyelamatkan diriku agar tak berlarut lama pada lubang kesedihan..menyemangati masa-masaku yang kelam.

Katakan aku aneh atau plin plan atau pria menyebalkan, aku terima karena takdir juga lebih dulu mempermainkanku.

****

Disaat keluargaku terus bertanya kemana ayahku, ini yang kutakuti.. tubuhku mendadak lemas hingga otakku sulit mencari alasan yang tepat, ajaibnya detik-detik keteganganku berlalu ketika dewi fortunaku mirabel datang diwaktu yang sangat tepat, walau dengan wajah muram ditekuk masam setelah mendengar kematian ibuku dari rico.

untungnya wanita itu masih mau berbaik hati menjelaskan bagaimana kondisi ayah yang tiba tiba mengalami jatuh sakit paska shock mendengar kematian ibuku, mirabel mengarang panjang lebar perihal ketidak sanggupan ayah menghadiri pemakaman istrinya, walau kenyataannya berkata lain.

tak diragukan lagi kemampuan mirabel dalam meyakinkan orang-orang sangat masuk akal dan tidak terlalu dramatis, semuanya dibuat natural seakan-akan ayahku pria yang paling malang, jujur saja mendengar ceritanya mulutku gatal, syaraf-syaraf dimulutku mengejang ingin tertawa geli namun kutahan karena wajah tak senang dihadapanku jauh lebih benci mengungkapkan kebohongan, hal yang sangat bertentangan dengan profesinya.

satu-satunya harapanku...semoga ayah belum mendengar kematian ibuku, jika tidak penyesalan dan amarahnya akan membunuh dirinya sendiri.

Jangan sampai itu menambah deretan lukaku yang lain...aku tak sanggup ditempa kehancuran dalam waktu bersamaan, karena itu aku selalu mewanti wanti rico untuk meminta mirabel menjaga mulutnya.

"kasihan william....ya..kasihan dia....

menjadi duda tengan cara seperti ini, dan anaknya...lihat...kasihan mereka"

terdengar gunjingan-gunjingan berseliweran atas rasa kasihan dibelakangku, membuat keningku mengerut memikirkan tiap ucapan mereka sedikit ada benarnya.

Satu lagi takbir rahasia keluargaku terkuak, orang-orang disekitarku dilanda kebingungan menyambungkan rentetan kejadian tentang keluargaku yang rumit.