Extra 5 - Now Or Never

Start from the beginning
                                    

"Cinta?"

"Jangan tunggu aku, Yoora"

"Apa?"

"Kamu masih muda, bersenang-senang lah dengan teman-teman barumu nanti, buatlah kenangan manis saat masa kuliah. Carilah pacar. Tapi tetaplah jaga diri"

"Apa?" Ani, bukan ini yang Yoora harapkan. Bagaimana mungkin orang yang di inginkannya untuk menjadi kekasih malah memintanya mencari orang lain sebagai kekasih.

"Aku mencintaimu, tapi aku akan melepaskanmu"

"Kenapa?"

"Aku tidak mau kamu lelah sendiri, bosan dan sepi dengan hubungan kita jika aku nekat maju"

"Kenapa kamu memutuskan sendiri? Aku bisa menunggu. Lagipula kenapa tidak kita gapai cita-cita kita bersama-sama?"

Tanpa menjawab Jangsoo memeluk Yoora dengan erat. Meletakkan kepalanya di atas kepala Yoora, menghirup wangi bunga bercampur strawberry dari rambut gadis cantik itu. 

Cita-cita hanya alasannya saja, yang sebenarnya terjadi adalah ketakutan pada diri laki-laki itu, Jangsoo yang tidak bisa mendampuingi orang yang dia cintai. Jangsoo hanya tidak ingin membebani Yoora dengan hubungan jarak jauh, walaupun sama-sama masih di Seoul. Mereka akan sulit bertemu, sulit berkomunikasi.

"Aku berangkat lusa"

Takdir apa ini? Kenapa Ilha, Wootaek dan Jangsoo pergi di hari yang sama?

...

Yoora berjalan lesu dari Taman ke rumah Wootaek, di depan paman dan bibinya sudah siap menaiki mobil untuk pergi ke pernikahan koleganya.

"Imo.. Oppa ada kan?"

"Oh, dia tidur, bangunkan saja. Kenapa kamu dari arah sana?"

"Aku dari Taman. Aku masuk ya.. Imo dan Samchon hati-hati ya"

Setelah memasukan security pin Yoora berlari ke lantai dua, gadis itu membuka pintu kamar kakaknya, di dalam masih remang terlihat kakaknya masih bermain di alam mimpi.

"OPPA!!"

"Hmm. Jangan ganggu, aku habis begadang"

"OPPA!"

Wootaek membuka matanya siap untuk memarahi adiknya yang mengganggu tidurnya dan langsung terbangun duduk melihat wajah Yoora yang sudah banjir dengan air mata.

"Wae? Kamu kenapa? Sakit?" bukan menjawab gadis itu merosot terduduk di lantai dengan tangisan yang semakin kencang.

"YA! ADA APA?" Wootaek menghampiri adiknya. Namun Yoora malah memukul lengan Wootaek kencang.

"Yak!"

"Jangsoo juga pergi.. Kenapa oppa tidak cerita? kamu pasti tau kan?"

"Oh dia sudah menemui kamu" Wootaek bersandar di dinding di samping adiknya yang masih menangis dan menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.

"Dia.. Bilang apa?" lanjut Wootaek.

"Katanya di cinta padaku, tapi kenapa tidak mau menjalin hubungan denganku? Alasannya cita-cita.. Memangnya saat menggapai cita-cita tidak bisa di barengi oleh cinta? kenapa dia tidak bertanya tentang perasaanku?"

Wootaek menepuk nepuk punggung adiknya.

"Aku.. Juga menyatakan perasaanku kepada Yeonju" Yoora mengangkat kepalanya lalu menoleh melihat kakaknya yang sekarang sedang menatap langit-langit kamarnya yang masih redup.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Where stories live. Discover now