48

750 127 39
                                    

Out of my mind, how many times did I tell you,
I'm no good at bein' alone?

🌼🌼🌼

"Ada apa, Ilha?"

Mereka sudah di bibir pantai, walaupun gelap suara deburan ombak sangat menyenangkan.

"Aku.." Ilha menggantung kalimatnya cukup lama, Yoora dengan sabar menunggu sambil menatap lelaki di depannya itu.

"Wae? Ingin minta maaf juga? Sudah aku maafkan. Lain kali jujurlah"

"Aku akan jujur sekarang, Jaldeuro... "

"Hm? Cepat aku penasar-"

"Aku sudah lama menyukaimu"

"Eoh?"

"Kenapa begitu terkejut?" Ilha tertawa kecil melihat ekspresi Yoora yang terlihat lucu di matanya.

"A.. Aku.."

"Aku tau kamu menyukai orang lain"

"Hah? Aku.."

"Tapi izinkan aku untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan. Aku menyukaimu, sudah cukup lama, saat kelas satu kamu mencuri perhatianku. Kamu bagaikan magnet bagiku. Kwlas dua aku baru menyadari bahwa aku bener-bener menyukaimu. Aku merasa punya kesempatan saat tau Wootaek bukan sainganku" laki-laki itu tertawa lagi seraya menerawang jauh.

"Ilha.."

"Aku belum selesai, dengarkan dulu. Aku merasa dalam perang ini aku bisa mati kapan saja. Jadi aku ungkapkan perasaanku sekarang. Aku tidak menuntut jawaban apa-apa karena aku tau kamu tidak menaruh hati padaku"

"Ilha.."

"Tapi aku minta satu hal padamu. Apapun yang aku lakukan untukmu jangan merasa terbebani. Dan jangan menjauhi aku karena ini. Hatiku biar menjadi urusan ku. Arraseo?" lelaki itu menepuk pucuk Kepala Yoora pelan.

"Aku sudah boleh bicara?"

"Tidak boleh jika hanya untuk minta maaf"

Tiba-tiba saja Yoora memeluk Ilha.

"Apa ini?" tanya Ilha, Yoora semakin mengetatkan pelukannya. Memendamkan wajahnya yang terasa panas ke dada Ilha. Yoora dapat merasakan detak jantung laki-laki itu yang menggila.

"Aku tidak tau mau bicara apa, aku bingung"

"Mari seperti bissa saja, anggap aku tidak pernah bicara begini"

"Mana bisa?"

"Bisa. Sudah aku bilang aku tidak mengharapkan jawaban apa-apa darimu. Aku melakukan ini untuk ketenangan hatiku" Yoora melepaskan pelukannya lalu mengangguk.

"Tapi hatiku yang jadi tidak tenang" gerutu Yoora, Ilha tertawa lalu merangkul bahu Yoora.

"Mau jalan-jalan dulu di pinggir pantai sebelum kembali?"

"Kajja"

Mereka berjalan menjauhi gedung tenant souvenir.

"Jadi.. Ciuman waktu itu bukannya karena tidak sengaja?"

"Terkadang aku bingung pada diriku sendiri, bagaimana aku bisa sabar menghadapimu yang tidak peka ini"

"Apa sih?"

"Memangnya ada ciuman yang tidak sengaja?"

"Molla, itu ciuman pertamaku, sialan!"

"Jinjja? Kamu mau di cium lagi?"

"Yakk!" Yoora mencoba memukul punggung Ilha namun laki-laki itu dengan gesit menghindar.

"Pipimu seperti tomat"

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Where stories live. Discover now