17

1.1K 126 3
                                    


I know I can.
Be what I wanna be.
If I work hard at it.
I'll be where I wanna be.

🌼🌼🌼

Hari ini adalah hari dimana mereka akan latihan menembak dengan peluru sungguhan. Menurut jadwal hari ini ada dua kelas yang akan pergi berlatih. Tadi pagi tepatnya tiga jam yang lalu kelas 3-1 sudah berangkat dan menurut jadwal akan kembali satu jam lagi. Beberapa dari meraka excited, beberapanya lagi mengikuti karena memang diwajibkan ikut.

"Ibu ikut juga?" tanya Yoora saat gadis itu menghampiri Junhae dan Soyoon yang sedang mengobrol dengan wali kelas mereka di selasar sekolah.

"Tentu saja, sekarang kembali ke barisan kalian. Fokus pada latihan, arasseo?"

"Ne"

"Peleton Dua. Pemeriksaan status selesai" Yoojung sebagai tamtama senior sudah selesai mengabsen teman-temannya dan melaporkannya pada sersan peleton.

"Peleton Dua. Perhatian!" ujar letnan Lee di depan barisan.

"Siap!"

"Ikuti agar tidak kehilangan siapapun dalam perjalanan, mengerti?"

"Baik, pak!"

"Peleton Dua, jalan!"

"Jalan!"

Mereka berjalan dengan membentuk dua barisan mengikuti letnan Lee dan Sersan Seo yang berada paling depan dan Kopral Park dan sersan Kim serta bu Park di paling belakang barisan.

Sepanjang perjalanan sangat sepi, Yoora merasa ini sangat aneh. Kenapa seperti kota mati? Batinnya, Yeonju disamping Yoora juga hanya diam menatap sekelilingnya. Di barisan depan sangat berisik mendebatkan tentang kemana semua orang, obrolan meraka sampai ke hal hal random bahkan mistis.

"Peleton Dua!" Seru letnan Lee tanpa berhenti berjalan.

"Siap!"

"Tetap diam saat kita menuju lapangan tembak" lanjutnya. Membuat seluruh anggota peleton terdiam dan kembali fokus pada perjalanan.

...

Setelah berjalan tiga kilometer mereka sampai ke lapangan tembak. Disana sudah ada pasukan dari sekolah lain yang sedang berlatih posisi menembak diluar lapangan. Di dalam lapangan juga ada beberapa regu dari sekolah lain.

"Peleton Dua. Berbaris di depan sersan Peleton kalian!" Teriak sersan Seo.

"Berbaris!" "Berbaris"

"Jangan banyak bicara!"

DOR! DOR! DOR!

Refleks Yoora berjongkok menutup telinganya. Teman-teman bahkan lebih heboh lagi. Ternyata Itulah bunyi tembakan dari senapan yang diisi peluru.

...

"Mulai dari mereka yang sudah siap, mulai menembak"

"Mulai menembak"

Yoora melakukan posisi menembak yang sebelumnya sudah di ajari disekolah

"Satu" "Satu!"

DOR

Tadinya Yoora percaya diri, tapi saat gadis itu menarik pelatuknya. Ini beda seperti saat latihan. Mata gadis itu menyipit menerka papan target jauh di depannya. Sepertinya meleset.

"Dua" "Dua!"

Yoora mengencangkan pegangannya pada grip senapan agar stabil saat pelatuknya di tekan. Melemaskan bahunya, menempelkan pipinya pada buttstock agar pandangannya bisa selaras dengan laras senapan nya.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Where stories live. Discover now