29

1K 148 2
                                    

If you wanna go then I'll be so lonely.

🌼🌼🌼

"Ya! ya! ini... Ini bukan?" Junhae berteriak heboh memegang sebuah kunci dengan ujung berwarna hitam dengan gantungan tali pendek.

"Oke.. Oke.. Berikan padaku" Haerak mengambil kuncinya dan berlari ke kursi kemudi.

"Cepet naik" yang lain naik ke bak truk, Taeman di depan menemani Haerak.

"Bagaimana keadaan Yoora?"

"Tidak bagus" Yoora bener-bener lemas, gadis itu kehilangan banyak darah serta lukanya yang infeksi. Gadis itu lebih sering memejamkan matanya seraya menyerit, jika membuka matanya Yoora merasa kepalanya sangat sakit.

"Cepat Haerak" teriak Kimchi.

Tiba-tiba Junhae teriak dan menunjuk atap gudang itu.

"Itu.. Di sana" tentakel bola berusaha untuk masuk dari celah atap.

"Sial, apa sih yang dia lakukan? Hei. Kita harus cepat pergi!" ucap Youngshin turun dari bak truk membuka pintu kemudi.

"Kau bilang bisa mengemudi!"

"Shibal! Ini berbeda dari mobil ayahku!"

"Apa?" "Sial!" "Astaga!" "Apa yang harus kita lakukan?"

"Minggir, biar aku saja" Soyoon melompat dari bak truk dan merebut kunci di tangan Haerak namun lelaki itu menahan kuncinya.

"Ya! Berikan kepadaku!"

"Kau bisa mengemudi?"

"Minggir! Astaga" mereka berdua saling merebutkan kunci itu hingga kunci di tangan Haerak terlempar ke belakang rak penyimpan.

"Ya!" "Shibal!" mereka semua berseru bersamaan, rasa panik semakin bertambah. Para anak lelaki turun dari mobil, Kimchi mencoba mengambil dengan mengulurkan tangannya, yang lain mencoba menarik rak tersebut, namun sulit karena rak yang sangat berat.

"Tidak bisa?"

"Tidak"

"Sial, ayo kita lari saja" seru Taeman.

"Andwae, kita akan tertangkap jika menggendong Yoora"

"Kenapa kau ikut campur? Padahal tidak tau apa-apa?" Haerak berseru marah mendekati Soyoon.

"Berhenti bermain-main, bodoh! Keluargaku mengelola sekolah mengemudi!" Seru Soyoon tak kalah galak. Haerak mundur dan membenturkan kepalanya ke pintu mobil, mungkin merasa bersalah? Atau merasa putus asa?

"Aaa. Itu bola!" Soonyi berseru menunjuk atap yang tadi ingin di masuki bola, tentakelnya membuat celah semakin besar.

"Jika dia masuk ke sini kita semua akan mati, peluang terbaik kita untuk bertahan hidup.. " Youngshin terdiam sebentar menatap Yoora yang juga menatapnya, gadis itu paham maksud Youngshin.

".. Adalah meninggalkan Yoora"

"YAK!" Soocheol dan Jangsoo teriak bersama.

"Mwo?" yang lain sungguh tak percaya apa yang di katakan Youngshin barusan.

"Aku bersedia" ucap Yoora dengan suaranya yang kecil.

"TUTUP MULUTMU!" Soocheol menatap Yoora dengan marah.

"ANDWAE!" Jangsoo maju ke tempat Youngshin berdiri.

"Ya! Apa kau gila?" Soyeon maju mendorong bahu Youngshin.

"Benar! Tidak ada yang mau melakukan itu" ucap Youngshin.

"Ini salahku, maafkan aku" ucap Yoora, gadis itu menunduk tak bernyali menatap teman-temannya.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang