39

1K 128 35
                                    

My heart is pounding tonight, I wonder..
If you are too good to be true
And would it be alright if I pulled you closer? 

🌼🌼🌼

"Gwenchana?" Yoora duduk bersama Bora di velbed paling ujung perpustakaan. Para perempuan tengah berkumpul disini, dua gadis penyintas juga ada disini. Walau jarak mereka berjauhan.

"Aku marah eonnie, tapi aku juga takut dan sedih. Sepertinya aku sudah tertular gila" Bora memeluk Yoora, mengelus rambut gadis yang sudah ia anggap adik.

"Bagaimana?" tanya Junhae saat Yeonju kembali dari ruang medis.

"Bagaimana keadaan Sersan Kim?" Soonyi ikut bertanya juga.

"Dia baik-baik saja"

"Astaga"

"Syukurlah"

Yeonju berbalik badan menghadap Yoora.

"Pelurunya menembus bahu, tapi Sersan baik-baik saja" Yeonju mengerti Yoora dan Yoojung yang melihat kejadian penembakan itu pasti shock dan khawatir.

"Hei, teman-teman. Bagaimana jika mereka menembak kita juga?" ucap Junhae sambil menoleh ke belakangnya tempat Anna dan Yoonseo duduk.

"Ya! Pelankan suaramu. Mereka bisa mendengarmu" Soyoon memukul paha Junhae disebelahnya.

"Aku bicara begitu karena aku gelisah!"

"Astaga! Jaga ucapanmu!" Soyoon memukul pelan kepala Junhae dengan bantal.

"Biar bagaimanapun aku memahaminya, dia seolah-olah mengungkapkan isi pikiranku" ucap Soonyi pelan. Yoora mengetatkan pelukannya dengan Bora, sedangkan Bora memandang Aesol yang sibuk menulis di meja seberang mereka.

Tak lama Yoojung datang meminta semua orang berkumpul di tengah perpustakaan karena Letnan Lee ingin menyampaikan sesuatu.

...

"Begitu matahari terbit besok, kita akan mundur dan kembali ke kamp"

"Mwo?"

"Apa?"

"Memangnya bisa?"

"Bagaimana dengan misinya?"

"Aku tidak bisa menjamin keselamatan kalian disini, kita bahkan tidak tau ada berapa bola di luar sana. Jika mereka menyerang bersama, kita tidak akan bisa menanganinya"

"Maaf, Letnan Lee? Dengan kejadian sebelumnya bukannya kamu akan mendapat masalah jika terus melanggar perintah?" pertanyaan Doekjoong membuat yang lain ikut memikirkannya.

"Aku memutuskan untuk memprioritaskan keselamatan kalian. Aku akan bertanggung jawab. Jangan khawatir. Para penjaga harus tetap waspada. Sisanya harus tidur. Kita akan berangkat tepat saat pagi tiba. Itu saja" kemudian Letnan Lee pergi keluar pada perpustakaan

"Astaga, kenapa kita harus kembali?"

"Dia tidak bisa pergi begitu saja"

"Sulit untuk sampai kesini" dari pada mendengarkan keluhan teman-temannya Yoora berlari keluar perpustakaan menyusul sang komandan.

"Letnan Lee!" seru gadis itu menghentikan Letnan Lee yang akan membuka pintu ruang medis.

"Hmm?"

"Apa ini tidak apa-apa?"

"Apanya, Yoora?"

"Kembali ke kamp. Apa untukmu ini benar tidak jadi masalah?"

"Yoora, disini tidak aman"

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang