22

1K 124 5
                                    

With every broken bone, I swear I lived.

🌼🌼🌼

Saat Yoora membuka pintu asrama, kosong. Tidak ada satupun teman-temannya. Apa mereka pulang? Tidak mungkin, Wooteak tidak akan meninggalkanku di sini, batinnya.

Yoora memutuskan untuk membersihkan dirinya, dia mandi dan mencuci seragam yang dia pakai hari ini.

Setelah mandi, berganti pakaian dengan kaos longgar dan celana training panjang, mengeringkan rambutnya dengan handuk dan menyisirnya. Saat sedang menjemur cuciannya. Pintu asrama diketuk lalu di buka dari luar.

"Tadi aku ke UKS, ternyata kamu sudah bangun, jadi aku kesini" Wootaek masuk ke ruang asrama dan menutup pintunya dari dalam.

"Ho, aku tadi ingin menunggu oppa menjemputku, tapi sepi sekali aku jadi takut. Kenapa oppa tidak membangunkan aku untuk latihan?"

"Letnan Lee melarang"

"Oh... Oppa, Kemana teman-teman yang lain?"

"Di asrama anak laki-laki, ayo ikut kumpul disana, kamu pasti lapar kan? Doekjoong masih punya cemilan"

Sebenarnya saat tadi ke UKS untuk menjemput Yoora sesuai janjinya, Wootaek melihat kotak makan di samping nakas, dia duga itu di bawakan untuk Yoora, karena tidak membukanya dia ingin memastikan Yoora memakannya atau tidak.

"Aku sudah makan, kok tumben kumpul disana? Kalau ketahuan bagaimana?"

Yoora berjalan mengikuti Wootaek ke Asrama laki-laki di lantai empat.

"Kakimu gimana?" tanya Wootaek tanpa menjawab pertanyaan Yoora.

"Sudah lebih baik, nanti sebelum tidur aku harus minum obat lagi. Aku tidur lama sekali tadi, aku rasa nanti malam aku akan sulit tidur"

...

Soocheol membukakan pintu asrama laki-laki, semua berkumpul disitu, Yoora mengedarkan pandangannya, tidak, tidak semua ada disitu.

"Yoora, kamu sudah bangun? Bagaimana kakimu?" tanya Bora seraya menghampiri dan merangkul Yoora, mengajaknya duduk di kursi.

"Lebih baik kok eonnie, dimana Jangsoo? Kimchi, Youngshin dan Doekjoong juga tidak ada"

Mereka memberitahu Yoora tentang petisi mereka yang ditolak oleh Letnan Lee, dan mereka yang diberitahu jika orang tua mereka sekarang ada di penampungan. Lalu rencana mereka yang akan membuktikan ucapan sang komandan dengan mengutus Jangsoo, Kimchi, Youngshin dan Doekjoong pergi.

"Kalian gila? Bagaimana jika mereka bertemu bola?"

"Tidak ada cara lain" ucap Yoojung.

"Ini gila, bukankah sama saja kita menumbalkan mereka?"

"Ya! Jaga ucapanmu!" seru Soyeon

"Apa eonnie lupa tadi siang kita semua bertahan hidup karena ditolong para tentara atau beruntung karena menemukan senapan berpeluru?"

"Ya! Apa kau punya ide lebih baik? Katamu kau tidak percaya pada letnan Lee?" seru Soyeon berdiri dari duduknya.

"Aku bahkan tidak bisa berpikir eonnie! Tapi ini tidak terasa benar, tapi untuk penampungan aku merasa letnan Lee jujur" sahut Yoora.

"Wah, kami juga harus mempercayai perasaanmu?"

Yoora memincingkan matanya.

"Eonnie dendam padaku?"

"Kalau-"

"Cukup Soyeon" ujar Soocheol dan Bora bersamaan.

"Kalian selalu membelanya, kan?"

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Where stories live. Discover now