24

1K 132 6
                                    

Where's my fucking teenage dream?  I wish I could disappear.


🌼🌼🌼

Yoora berlari sekuat tenaganya dengan kaki kiri yang kembali terasa sakit, tangan kanan memegang senapan, saat masuk tenda medis. Gadis itu terkejut dengan Soocheol yang tiba-tiba terlempar ke kakinya.

Sedangkan sang kakak, Im Wootaek, kaki kanannya di tarik oleh tentakel monster bola kecil itu. Di ujung tenda ada Sersan Kim yang menarik tangan Wooteak. Namun kalah tenaga hingga Wootaek tertarik oleh mahluk itu hingga terpental beberapa meter, hitungan detik makhluk itu terbang menghampiri wajah Wootaek.

DOR!

Refleks Yoora menembak, bahkan gadis itu tidak berfikir bahwa saking dekatnya bola itu dengan Wootaek bisa saja pelurunya meleset mengenai kepala kakaknya.

Abu ungu menyebar hanya satu senti dari wajah Wootaek. Membuat Wootaek, Soocheol dan Sersan Kim bernapas lega.

"Kerja bagus, Yoora. Sekarang cepat lari ke kelas!" seru Sersan Kim.

Yoora dengan tangan gemetar menurunkan senapannya dan membantu Soocheol berdiri dari depan kakinya.

"Ayo" Wootaek meraih tangan Yoora dan menggenggamnya. Mereka bertiga berlari ke arah beranda sekolah.

Sampai beberapa meter mereka berlari, Wootaek mengumpat keras.

"Ah, Shibal" seru Wootaek, tiba-tiba berhenti berlari, membuat Yoora dan Soocheol juga ikut berhenti.

"Bawa Yoora bersamamu!" seru Wootaek, melepaskan tautan tangan mereka dan membawa tangan Yoora kepada Soocheol, lalu pergi begitu saja kearah kanan. Yoora dapat melihat kakaknya ingin menyelamatkan Yeonju yang sedang sembunyi ketakutan di balik susunan tong.

"Kajja" seru Soocheol menggenggam tangan Yoora, mereka berdua berlari kembali.

BOOM

Satu bola jatuh lagi, jauh dari Yoora dan Soocheol, namun makhluk-makhluk kecil itu berterbangan keluar dari bola yang jatuh dengan jangkauan yang cukup jauh.

"Awas Soocheol!" Yoora menabrakkan tubuhnya kepada Soocheol hingga mereka berdua terjatuh. Refleks Yoora menyelamatkan Soocheol dari makhluk yang terbang ini menghampiri lelaki itu.

Namun ketika mereka ingin bangkit berdiri, makhluk lainnya lompat dari sela-sela tong ingin menyerang meraka berdua.

DOR! DOR!

"Aak!" Yoora berseru.

Monster kecil itu berubah menjadi abu ungu hanya satu senti dari kaki mereka berdua. Tembakan entah dari mana menyelamatkan mereka berdua.

"Kajja Yoora" Soocheol sudah berdiri dihadapan Yoora yang masih terduduk di tanah.

"Duluan"

"Gwenchana?" Soocheol melihat wajah Yoora yang menyerit seperti orang menahan sakit.

"Pergi duluan Soocheol" Soocheol yang ingin menyentuh tangan Yoora berhenti ketika Yoora berteriak.

"PERGI SIALAN! LARI!" dengan berat hati Soocheol berlari meninggalkan Yoora yang masih terduduk di tanah.

Yoora tidak baik-baik saja, dia meraba paha kanan yang terasa sangat sakit. Yoora menyingkap roknya. Celana training nya robek darah mengalir ditangannya ketika dia menyentuhnya, Yoora berusaha berdiri, dia mengatur napasnya. Dan kembali berlari dengan kaki kiri yang masih terkilir, dan kaki kanan yang tertembak.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang