45

744 131 25
                                    

No fair. You really know how to make me cry
I'm scared, I've never fallen from quite this high

🌼🌼🌼

"Shibal, apa harus di bahas sekarang?" keluh Haerak, pertanyaan Junhae membuatnya kembali mengingat kejadian mengerikan yang harus dilalui regu pemusnah.

"Eopseo" jawab Soyoon sedih.

"Kalian bilang akan ada! Kau juga sangat percaya diri!" seru Hana.

"Kenapa kau meninggikan suaramu? YA! apa itu salah kami? Kami hampir mati, shibal!" Soyoon jadi terbawa emosi.

"Ah, shibal!"

"Sudahlah. Kita lelah. Ayo istirahat dulu" ucap Wootaek dengan suara yang memng terdengar lelah.

"Wae? Terjadi sesuatu juga dengan kalian?" ucap Yoora saat melihat Junhae, Doekjoong dan Hana yang saling berpandangan. Membuat semua orang menatap mereka.

"Begini.." Hana melirik Doekjoong dan Junhae seperti meminta bantuan.

"Wae? Katakan saja. Jangan membuatku takut" Yoora memegang lengan Hana.

"Tadi.. Ada unit dari SMA Sains datang"

"Oh? Ada peleton lain di sekitar kita?"

"Mereka berpisah dengan peletonnya"

"Wae?"

"Meraka ingin kembali ke Seoul"

"Oh" itu jawabannya teman-temannya. Mereka sudah berjanji melewati bersama jadi tidak ada yang memberi respon berlebih.

"Kalian tau, salah satu dari mereka adalah juara nasional kompetisi sains. Dia bilang bisa memperbaiki radio kita"

"Jinjja? Jadi radio kita sudah berfungsi?"

"Ani" "Aish, Shibal, untuk apa bercerita"

"Dia berniat memperbaikinya. Tapi.."

"Wae? Dia menambah kerusakan? Shibal. Harusnya kalian jangan sembarangan membiarkan orang lain menyentuh barang kita"

"Ani. Bukan dia yang merusaknya, tapi orang lain"

"Ya! Berhentilah berputar-putar. Apa intinya" seru Yoora mulai hilang kesabaran, dirinya sudah lelah, ingin segera merebahkan tubuhnya.

"Seseorang dari kita merusak papan sirkuit pada protofonnya. Sehingga radionya tidak bisa menerima pesan masuk ataupun keluar. Kita tidak bisa memperbaikinya"

"Mwo?" "Mwoya?" "Hah?"

"Nugu?" "Shibal. Apa itu mungkin?"

Keadaan menjadi gaduh. Mereka saling menerka atau bahkan menuduh.

"Jangan saling menuduh, mungkin saja ini hanya salah paham" ucap Wootaek.

"Kalau begitu. Mari cari kebenarannya sekarang"

"Mungkin saja murid SMA Sains itu salah" ucap Yoora.

"Shibal, kenapa tidak mengaku saja" Haerak mulai marah dan menendangin kursi dan meja.

"Ya! Tenangkan dirimu. Jangan terlalu ribut" ucap Taeman dengan tenang.

"Ya, Wang Taeman, sikapmu sangat mencurigakan" ucap Soonyi

"Mwo? Aah. Kau mau merengek lagi? aku lebih suka kau diam, shibal!"

"Shibal?"

"Eoh shibal!" Taeman dan Soonyi malah adu mulut.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Where stories live. Discover now