9

1.2K 142 7
                                    

I don't like the way he's looking at you.
I'm starting to think you want him too.

🌼🌼🌼

Yoora akhirnya menangis di pelukan Wootaek, air mata yang di tahannya berbulan bulan. Tangisan itu mengundang perhatian beberapa pengunjung lain di café itu. Wootaek tidak menghiraukan tatapan penasaran para pengunjung, tak juga meminta gadis dipelukannya untuk berhenti menangis, lelaki itu hanya mengelus rambut serta punggung Yoora lembut.

Setelah hampir sepuluh menit menangis, Yoora melepaskan diri dari pelukan Wootaek

"Kita pulang ya oppa, aku malu" lelaki itu tertawa melihat mata dan hidung sang adik yang memerah. Lalu memberikan jaket yang tadinya ingin ia pakai.

"Kajja!" menutupi kepala Yoora dengan hood pada jaketnya seraya menggandeng sang adik menuju halte.

...

"Kurasa gomo juga tidak memberitahu appa" saat ini mereka sedang makan di ruang keluarga rumah Yoora, akhirnya mereka memutuskan delivery makanan.

"Kurasa begitu-"

"Oppa, apa aku harus menemui dia?"

"Apa kata hatimu?"

"Molla"

"Temui saja, aku tau dari dulu kau ingin melihatnya. Menemuinya bukan berarti kau memberikan hati mu!"

"Arra"

"Aku akan menemanimu. Tenang saja, ini bisa jadi rahasia diantara kita berdua seperti biasanya-"

"tapi jangan sampai penjahat itu melihatmu, dia bisa saja memberitahu gomo-" gadis itu hanya mengaduk adu eumok pedasnya

"Tapi, coba pikirkan lagi. Tidak menemuinya juga kamu tidak rugi. Pria tadi, merasa kesakitan karena dia saksi hidup. Kamu bahkan baru tau waktu SD, selama itu kamu tidak membenci ayahmu, saat mengetahui kebenarannya pun aku merasa kamu tidak benci, aku merasa kamu malah lega -"

Yoora mengangkat kepalanya, memandang Wootaek dengan binar dimatanya.

"Heol! Kamu beneran oppaku!" seru Yoora seraya mengangkat eumok dengan sumpit dan memasukkan ke mulut Wootaek.

"Lagian selama ini ayahmu itu Im Minho, kamu kan anak kesayangannya"

"Memang aku putrinya samchon, kalau aku minta motor pasti di belikan" mereka berdua tertawa bersama seperti tidak ada pembicaraan serius sebelumnya.

...

Musim ujian telah tiba, walaupun ibunya meminta Yoora lebih santai menghadapi ujian, tetap saja gadis itu tidak mau kalau harus peringkat tiga ke bawah. Gadis itu bahkan jarang ikut Wootaek bermain.

Hari terakhir ujian percobaan, Yoora berjalan lesu di samping Jangsoo yang membaca soal ujiannnya tadi.

"Aku mengacaukan ujianku" gumam gadis itu.

"Kamu baik-baik saja Yoora" Jangsoo terkekeh seraya menepuk kepala Yoora.

"Ani, kurasa beberapa jawabanku salah hitung-Aduh!" lengan gadis itu di tabrak Doekjoong dari belakang.

"Yak! Doekjoong!" seru Jangsoo seraya menahan pinggang Yoora yang hampir tersungkur.

"Oh! Mianhae Yooraa!" Teriak lelaki gempal itu seraya berlari ke Taeman dan Haerak yang hanya beberapa meter dari Jangsoo dan Yoora.

"Gomawo Jangsoo"

"Gwenchana?" dijawab anggukan oleh gadis di sebelahnya.

Wootaek dan Soocheol menyusul Yoora dan Jangsoo, setelah sejajar Soocheol merangkul bahu Yoora, menariknya untuk berlari bersamanya meninggalkan yang lain di belakang Mereka.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Where stories live. Discover now