30

1.1K 139 22
                                    

When you lose somebody, The hardest thing I've ever had to learn.
Changes you forever in the blink of an eye and it's not something that just fades overnight.
It's something that stays for the rest of your life.

🌼🌼🌼

Mereka harus berjalan ketempat regu dua kecelakaan tadi siang. Ternyata cara regu satu menemukan mereka karena Youngshin memberi goresan berbentuk anak panah pada bagian belakang tronton yang terguling, menujukan arah yang regu dua tuju dengan batu tajam. Youngshin sungguh sangat pintar.

Yang memegang senapan berpeluru mengawal depan dan belakang. Karena menggendong Yoora, Wootaek memberikan senapannya pada Soocheol.

"Apa luka Yoora parah?" tanya Wootaek pada Yeonju yang berjalan di sampingnya.

"Aku rasa lukanya sudah infeksi" jawab Yeonju, dia memperhatikan Yoora yang tertidur di gendongan kakaknya.

"Luka di kakinya.. Karena apa?" Yeonju enggan menjawab.

"Aku tidak melihat kakinya terluka saat di sekolah" gumam Wootaek, Yeonju tidak menjawab lebih memilih memberi pertanyaan.

"Kalian semua selamat kan?" sekarang gantian Wootaek yang enggan menjawab.

...

Mereka tiba di tempat letnan Lee meninggalkan trontonnya, Bora dan Soocheol naik lebih dulu untuk memeriksa keadaan di atas, siapa tau ada bola yang menunggu mereka. Setelah di rasa aman mereka saling membantu untuk naik ke dalam truk tronton. Doekjoong dan Soocheol berjaga di bawah sambil menunggu letnan Lee dan yang lain datang.

"Yoora tidak pingsan kan?" tanya Wootaek yang heran dari di turunkan dari punggungnya lalu di naikan ke tronton, Yoora tidak juga membuka matanya.

"Ani, dia tidur" jawab Yeonju, gadis itu menyadarkan kepala Yoora ke bahu Wootaek. Kemudian laki-laki itu merangkul adiknya.

"Berikan senapanmu, aku akan bergabung dengan Doekjoong dan Soocheol" ucap Youngshin kepada Hana yang memberikannya dengan senang hati.

"Jangsoo.." Yoora mengigau lalu membuka matanya.

"Oppa.."

"Gwenchana, mereka akan kembali, mereka pasti selamat" kembali memeluk adiknya.

"Mereka datang!" seru Soocheol dari bawah tronton.

"Bagaimana Jangsoo dan Haerak?" tanya Soyoon yang sudah di dalam tronton tidak dapat melihat keluar.

"Cepat semuanya naik" seru letnan Lee.

Jangsoo dan Haerak kembali bersama mereka dengan selamat. Semua merasa lega, Yoora tersenyum lega saat Jangsoo menatapnya. Mereka semua naik dan letnan Lee melajukan truk trontonnya.

Dalam perjalanan, Mereka bercengkerama, saling menanyakan kabar dan bertukar cerita.

"Kami pikir kami akan kehilanganmu"

"Jangan memancingku untuk membahas itu. Kami hampir tidak bisa keluar dari tempat itu" ucap Taeman yang duduk di lantai tronton bersebelahan dengan Haerak.

"Kami juga kesulitan tau, iya kan Doekjoong?" ucap Ilha tak mau kalah.

"Itu luar biasa" jawab Doekjoong.

"Kami butuh lebih dari tiga hari untuk bercerita tentang kisah kami" Haerak tentu saja juga tidak mau kalah.

"Jangsoo.. Apa aku salah?" tanya Haerak kepada Jangsoo yang duduk dekat pintu belakang tronton.

"Empat hari" jawabnya. Yoora tersenyum, yang lain tertawa tidak menyangka seorang Jangsoo akan menanggapi omong kosong yang mereka buat.

Sebenarnya sejak tadi Yoora merasa kepalanya bertambah sakit dan pening, perutnya mual, dan jantungnya berdebar cepat tetapi badannya sangat lemas, nafasnya pun sungguh sesak daripada sebelumnya.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Where stories live. Discover now