7

1.3K 141 12
                                    

Will you fix me up? Will you show me hope?
The end of the day, I'm helpless

🌼🌼🌼

Yoora berakhir pulang sendiri, Wootaek, Soocheol dan Ilha di ajak nongkrong oleh teman teman angkatan mereka, sebenarnya Yoora di minta ikut oleh Wooteak tapi gadis itu menolak, sedang Jangsoo harus evaluasi dengan para sabeum.

Sesampainya di halte dekat rumahnya sudah jam tujuh malam, Yoora sangat lapar, gadis itu berniat makan malam dengan galbi jjim buatan bibinya yang ia simpan di lemari es sambil menunggu ibunya pulang malam ini dari Ilsan.

Beberapa meter dari rumahnya, Yoora dapat melihat ada mobil hitam terparkir di sebrang rumahnya. Ketika gadis itu menyentuh gerbang rumahnya, pengemudi mobil hitam itu keluar.

"Kau putri Im Minah?" mendengar itu Yoora berbalik untuk melihat lawan bicaranya.

"Ne, saya Im Yoora, ada yang bisa saya bantu ahjumma?" gadis itu bertanya pada wanita di depannya, dapat di lihat wanita itu sebaya dengan ibunya. Yoora pikir beliau adalah teman ibunya. Dengan sopan gadis itu sedikit membungkukkan badannya ketika memperkenalkan diri.

"Bagaimana cara ibumu mendidikmu? Anak perempuan main sampai malam" ujar wanita itu menelisik penampilan Yoora yang memakai jeans hitam, kaos putih dan di lapisi jaket. Menurut Yoora tidak ada yang salah dengan penampilannya.

"Ye?" gadis itu tidak merasa kenal dengan wanita itu, tapi mengapa wanita itu sangat kasar kepadanya.

"Ayahmu koma, ia membutuhkan liver mu"

"Ye?" gadis itu terkejut dengan ucapan wanita itu hingga tanpa sadar mundur selangkah.

"Datanglah ke Yulje Medical Center, lakukan evaluasi medis. Aku yakin hatimu cocok-"
"Transplantasi hati harus dilaksanakan setelah ayahmu sadar."

"Aku-" suara Yoora seperti dimakan angin, samar, kecil, bergetar

"Jadilah anak berbakti Yooraa, apa ibumu-"

"EOMMA!" teriak lelaki yang turun dari mobil jeep wrangler hitam yang di parkiran sembarang dengan langkah lebar menghampiri wanita itu.

"APA EOMMA SUDAH TIDAK PUNYA AKAL?!" Yoora dapat melihat lelaki itu menahan marah, wajah dan telinganya memerah, tangannya terkepal hingga buku jarinya memerah.

"Eoh? Adeul?" wanita itu tampak canggung.

"Pulang eomma! Pergi dari sini!"

"ho, pulanglah lebih dulu, eomma akan mengobrol dengan teman eomma"

"Kau pikir aku masih kecil bisa kau bohongi seperti dulu? Aku tau apa yang terjadi, Aku tau siapa anak ini, apapun rencana mu, hajima!" dengan kasar lelaki itu menarik lengan ahjumma yang ia panggil eomma lalu membuka pintu mobil wanita itu, dan mendorong masuk wanita itu, tak lupa membanting pintu mobilnya.

"Pergi!" suara lelaki itu menggeram

Akhirnya mobil itu pergi dari depan rumah Yoora.

"Aku minta maaf, hubungi aku kalau wanita tadi mengunjungimu lagi" lelaki itu memberi Yoora kertas lalu pergi begitu saja.

Yoora merasa linglung, entah berapa lama gadis itu terdiam didepan gerbang yang bahkan belum sempat dia buka, sampai sebuah suara menyadarkan.

"Sayang, kenapa tidak masuk?" Ibunya keluar dari mobilnya, lalu memeluk sang putri menyalurkan rindunya. Buru buru gadis itu meremas kertas di tangannya dan memasukan nya ke kantong jaketnya. Sang ibu Merasa aneh putrinya tidak membalas pelukannya.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Where stories live. Discover now