Kondangan Part 1

1.5K 240 3
                                    

Hari bahagia Kumala dan Sabda akhirnya tiba.

Sabtu pagi, Ranu menjemput Bhiru pergi kondangan bersama. Tapi mereka tidak pergi berdua saja. Ada Jono yang juga ikut serta pergi kondangan bersama mereka yang sebenarnya sengaja Ranu setting sebagai pemeran pembantu. Peran yang sangat diperlukan untuk melindungi Bhiru dan Ranu dari gosip yang akan muncul jika mereka hanya pergi kondangan berdua saja.

Jadi dengan alasan butuh tenaga Jono untuk mengemudikan mobilnya menuju tempat resepsi yang diadakan di Bogor, Ranu meminta bantuan Jono. Maka tanpa curiga sedikit pun, Jono mematuhi perintah bosnya itu.

"Aku sama pak bos udah di parkiran nih" Jono mengirimi pesan suaranya memberitahukan posisinya pada Bhiru yang tengah merapikan alisnya di depan cermin meja riasnya.

"Aku naik ke atas ya."

"Nggak usah! Sebentar lagi aku turun kok." Bhiru membalasnya dengan cara yang sama.

"Beneran cuma sebentar? Sebentarnya kamu itu berapa menit berapa jam berapa minggu?"

"Huh, rese! Bisa sabar dikit nggak?"

"Ok...ok...Madam. Jangan emosi dong, aku lagi bercanda."

Setelah rampung merapikan riasannya, Bhiru bercermin sebentar lalu senyum. Memandang sosok dirinya yang dibalut dengan kebaya janggan biru tua dipadu dengan rok batik lilit. Bhiru tampak lumayan puas memandang dirinya. Berharap Ranu akan menyukai penampilannya.

Selanjutnya ia tinggal mengenakan sepatu dan menemui Jono yang berkali-kali membuat gawainya berdering.

"Iya bawel! Aku lagi di dalam lift nih."

"Oh udah di lift? Kirain masih menggambar peta pulau Jawa eh alis. Syukurlah pak Ranu batal jadi ikan asin di parkiran gara-gara nungguin kamu dandan." Suara Jono yang terkekeh terdengar menyebalkan karena sempat-sempatnya mengejek bosnya.

Setibanya di lobi, keanggunan penampilan Bhiru sontak rusak gara-gara ia sontak tertawa brutal melihat penampilan Jono yang tak biasanya.

Mengenakan topi jenis flat cap di kepalanya, dasi kupu-kupu merah untuk melengkapi outfit serba hitamnya plus suspender warna coklat untuk membuatnya terkesan trendi, Jono lebih mirip hendak manggung ketimbang pergi kondangan. Bhiru bahkan membayangkan bagaimana ekspresi pak Ranu saat melihat penampilan Jono yang begini?

"Kamu kondangan sekalian ambil job nyanyi di resepsi nikahan, Jon?" Bhiru tersenyum geli menyindir outfit Jono dan hanya dasi kupu-kupu merahnya serta sepatu putihnya saja yang membuatnya tampak hidup.

"Iya, mau kasidahan. Puas? Nggak bisa nggak nyinyir ya lihat temen tiba-tiba upgrade jadi ganteng." Sedikit kesal Jono menimpali.

Bhiru terkekeh geli lagi sambil menyeka sudut matanya yang basah karena menertawakan Jono.

"Gimana? Aku jadi kelihatan keren dan ganteng kan? Kumala pasti bakal menyesal lahir batin deh kalo lihat pesonaku sekarang." Jono membusungkan dadanya seperti penguin sambil menggoyangkan dasi kupu-kupu merahnya yang meriah.

"Oooh...i see...." Bhiru tidak ingin lagi berkomentar. Ia berharap Kumala tidak akan tertawa sampai guling-guling di pelaminan ketika bertemu Jono nantinya.

"Yuk, berangkat. Pak Ranu sudah nungguin dari tadi di mobil. Kasian nanti jadi mumi firaun kalo kita nggak segera ke mobil." Jono tertawa menyebalkan di ujung kelakarnya.

Lumayan kesal, Jono terus mengejek kekasihnya, Bhiru balas memukul bahu Jono dengan clutch miliknya dengan gemas. Jangan sampai pak Ranu mendengarkan celotehan Jono tadi, kalau tidak Jono lah yang bakal dijadikan mumi.

LOVE WITH [ OUT ] LOGICWhere stories live. Discover now