Sepenggal Kisah Lalu Di Surabaya

4.6K 407 33
                                    

Menikmati secangkir kopi di lobi hotel sembari menunggu Ramon keluar dari kamar, Ranu dikejutkan dengan munculnya, Naruto beserta gerombolan anak-anak remaja yang berdandan ala berbagai karakter anime Jepang yang sering disebut dengan cosplay. Mereka memasuki lobi hotel bintang lima tempatnya menginap dengan berisik. Menyanyikan soundtrack salah satu anime dengan suara yang cukup keras dan membuat Ranu sang pecinta ketenangan, cukup terusik tapi hanya bisa mendengus kesal.

Seperti yang sudah ia dengar dari Ramon sebelumnya, malam ini di hotel tempat mereka menginap memang akan diselenggarakan pesta ulangtahun anak tunggal seorang Crazy Rich Surabaya yang diselenggarakan dengan tema cosplay anime.

Dan memutuskan untuk hadir di tengah-tengah pesta ulangtahun semacam ini sebenarnya bukan lah rencana Ranu.

Namun dengan dalih untuk memuluskan menang tender senilai dua belas koma lima trilyun, Ramon terus meyakinkannya untuk datang bersamanya ke Surabaya untuk menemui calon mitra bisnis mereka yang merupakan Ayah dari anak yang sedang mengadakan pesta ulangtahun ke tujuh belasnya saat ini.

Jadi dengan berat hati demi kepentingan perusahaan mereka, Ranu akhirnya mengikuti Ramon meski pun harus membatalkan janji makan malam bersama Mia untuk merayakan ulangtahunnya.

Melihat Ramon akhirnya menemuinya di lobi, Ranu memasang tampang kesal. Tapi lelaki itu malah cengengesan sambil berkata, "ayolah, kau hanya menunggu dua jam bukannya dua hari atau dua minggu."

"Tapi aku nggak suka buang waktu. Aku ingin urusan kita di sini segera usai."

"Ya...ya...ya...aku tahu. Makanya ayo kita temui dia di tengah acara ulang tahun anaknya sekarang."

"Yang benar saja? Apa kita tidak bisa memintanya bertemu di salah satu tempat yang lebih tenang? Kita akan membicarakan bisnis bukan untuk berpesta bersama anak-anak ingusan."

"Santai, Nu. Kamu jangan terlalu kaku. Lagi pula sepertinya akan sangat menyenangkan di dalam sana." Ramon berkilah sambil mengamati gerombolan gadis remaja yang mengenakan kostum dengan aneka rok mini yang memamerkan paha ramping mereka.

Memasuki tempat acara ulangtahun yang menurut Ranu lebih mirip pesta kostum, Ranu lebih memilih berdiri menunggu di salah satu sudut ruangan sembari mengobrol dengan Mia melalui earphone. Sementara Ramon tampak sedang melancarkan aksinya menggoda beberapa gadis-gadis remaja manis yang ber-cosplay dengan mengenakan Lolita dress dengan banyak renda dan pita.

Ramon tidak pernah melewatkan hal seperti ini di mana pun ia berada.

"Pasti acaranya menyenangkan ya Nu." Suara Mia yang terdengar lembut membuat Ranu mengerang kecil karena kesal.

"Menyenangkan apanya? Malah aneh." Ranu menggerutu sambil memandang bosan ke arah kerumunan anak-anak remaja dengan aneka kostum aneh yang mulai berkumpul mengelilingi sang pemilik acara yang mulai membuka acaranya dengan meriah. Namun ia belum juga melihat Ayah sang gadis yang sedang berulangtahun.

"Lho apanya yang aneh? Acara ulangtahun gadis remaja tujuh belas tahun biasanya pasti seru dong."

"Pokoknya aneh. Menurutku ini adalah acara ulangtahun teraneh."

"Apanya yang aneh?"

"Hampir semua orang di sini berdandan aneh. Aku bahkan menemukan seorang anak laki-laki yang berdandan cantik seperti anak perempuan bergaun penuh pita dan renda."

"Cosplay maksud kamu?"

"Ya seperti itu lah." Ranu sedikit geli ketika seseorang berkostum doraemon setinggi ketiaknya tiba-tiba melintas di depannya. Dari semua kostum yang ia lihat sekarang ini, hanya karakter kucing biru itu saja yang ia kenal.

LOVE WITH [ OUT ] LOGICΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα