72. PANTAI

18 2 0
                                    

"Allah tidak pernah salah dalam menciptakan sebuah takdir untuk hambanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Allah tidak pernah salah dalam menciptakan sebuah takdir untuk hambanya. Percayalah, takdir Allah itu indah."
(Abidzar Mukhtar Al-Hariz)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Huft!

Athifa menghela nafas panjang. Dipejamkannya kedua matanya sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa ruang tengah. Laptop pun masih menyala di pangkuannya.

Raka yang baru saja tiba di ruang tengah berhenti sejenak. Ia heran melihat Athifa yang seperti tertidur dengan posisi seperti itu namun laptopnya masih menyala. Ia pun melanjutkan langkahnya menuju sang istri, lalu duduk di samping istrinya sambil memperhatikan istrinya yang masih memejamkan matanya.

Athifa membuka matanya kala ia merasakan belaian lembut pada bagian wajahnya.

"Eh, kok kebangun? Maaf ya kalo tidurmu terganggu karena Mas." sesal Raka.

"Ih, siapa juga yang tidur?" cebik Athifa cemberut.

"Lha, itu tadi apa merem-merem? Udah gitu laptop masih nyala lagi." tukas Raka bingung.

"Iiiiih, udah dibilangin juga aku nggak lagi tidur, Maaas ...!" pekik Athifa semakin cemberut. Ia mematikan laptopnya lalu meletakkannya di atas meja di depannya.

"Ok-ok, kamu gak lagi tidur. Trus kenapa kamu, ada apa dengan kamu? Kok sepertinya lagi gak mood gitu, kenapa sayang? Hum?" tanya Raka hati-hati dan selembut mungkin sambil mengelus-elus punggung tangan sang istri agar mood istrinya tidak semakin rusak.

"Aku itu lagi suntuk banget tahu nggak sih, saat ini. Gak tahu kenapa? Gak mood juga jadinya gak fokus ngerjain skripsinya!" keluh Athifa sambil merebahkan kepalanya pada dada bidang Raka. Tak lupa Raka mendekap tubuh Athifa sambil mengelus sayang kepala Athifa yang saat ini tidak memakai hijab.

"Terus, sekarang kamu maunya apa? hum?"

"Nggak tahu, bosen Mas ...." rengek Athifa dengan mode manjanya pada Raka.

"Bosen ya?"

Athifa hanya mengangguk.

"Emmm, ya udah, gimana kalo kita jalan-jalan aja, siapa tahu kamu nggak suntuk lagi." tawar Raka yang membuat Athifa mendongak seketika.

"Hah? Jalan-jalan?" Raka mengangguk sambil tersenyum geli pada istrinya.

"Mau, mau, mau!" ucap Athifa antusias.

Jomblo Fii SabilillahWhere stories live. Discover now