57. HUBUNGAN YANG KEMBALI MERENGGANG

23 2 0
                                    

"Kekecewaan sebenarnya adalah penolakan kita untuk melihat ke sisi lain yang lebih cerah

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.


"Kekecewaan sebenarnya adalah penolakan kita untuk melihat ke sisi lain yang lebih cerah."
(Quote of the day)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Satu minggu dari kejadian di panti, hubungan Nada dan Athar semakin merenggang dan kembali canggung seperti semula. Segala chat dan telepon dari Athar tak pernah Nada tanggapi. Selama itu juga Nada menyibukkan diri dengan beberapa kegiatan di kampus karena ia tidak ingin stres memikirkan suaminya.

Dari pada pikirannya kemana-mana Nada mencoba untuk fokus dalam penggarapan skripsinya. Ia ingin segera lulus dan ingin membanggakan almarhumah neneknya yang selama ini mendukungnya walau sang nenek kini telah tiada.

Karena segala chat dan telephone–nya tak pernah ada respond dari Nada membuat hati Athar gelisah. Tapi Athar tentu tidak akan mau menyerah untuk membujuk dan meluluhkan hati istrinya itu. Dia akan bersabar dan akan selalu ber–positive thinking terhadap istrinya itu.

Seperti saat ini, senyum mengembang di bibirnya yang selalu basah dengan dzikir. Binar bahagia terlihat dari wajah tampan nan teduh itu saat memandang bangunan yang ada di hadapannya itu.

"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya rumah ini selesai juga. Nada pasti senang kalo dia tahu kita sudah punya tempat berteduh sendiri. Ah, mendingan aku kasih dia surprise aja deh nanti. Mudah-mudahan dia suka dengan interior dan design–nya." ucap Athar sambil terus memandang bangunan di depannya itu. Bangunan dua lantai yang sebenarnya sudah siap dihuni dengan segala furniture yang ada di dalamnya.

Sementara Nada saat ini juga sedang bergembira hati lantaran pengajuan bab tiga skripsinya di–ACC oleh dosbingnya. Hal itu menjadi semangatnya semakin berkobar.

Keluar dari ruang dosen pembimbingnya Nada mencoba untuk mencari para sahabatnya. Ia berniat akan bercerita pada mereka. Berbagi kebahagiaan pada mereka, sahabat-sahabatnya yang selama ini ada untuknya baik suka maupun duka.

Namun langkahnya terhenti karena seseorang yang tiba-tiba ada di hadapannya.

"M–mbak V–Vello ... a–ada apa, Mbak?" tanya Nada gugup. Ia masih ingat dengan perlakuan Vello terhadapnya di hari itu.

"Nggak ada apa-apa kok Nad. Gue cuma mau minta maaf sama lo." jawab Vello seraya tersenyum manis pada Nada. Nada yang mendengar permintaan maaf dari Vello tertegun seolah tidak percaya karena selama ini sikap Vello tidak semanis dan seramah ini  terhadap dirinya. Tapi hari ini kenapa Vello tiba-tiba minta maaf padanya.

"Kenapa lo diem, Nad? Atau ... jangan-jangan lo gak mau ya maafin gue? Gue tahu kesalahan gue ke lo banyak banget, pasti sangat susah untuk dimaafin." ucap Vello dengan wajah sedihnya sehingga membuat
Nada tidak tega.

Jomblo Fii SabilillahWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu