51. AMARAH

27 4 0
                                    


"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."
(Q.S. Az Zumar : 10)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Jam di kelas pagi sudah usai. Semua penghuni ruang kelas Nada berhambur keluar kelas. Tinggal Nada dan kawan-kawannya serta beberapa teman sekelas mereka yang masih betah di kelas.

Ya. Sudah hampir dua minggu Nada dan Athar kembali ke kota Jogja. Namun untuk sementara waktu mereka berdua memutuskan untuk tidak tinggal satu atap dulu. Athar belum bisa mengajak Nada tinggal bersama karena rumah yang ia bangun belum seratus persen selesai. Sementara Nada belum siap karena belum memberi tahu tiga sahabatnya tentang pernikahan mereka.

Athifa tengah senyum-senyum menerima telephon dari suaminya. Nury menekuk wajahnya karena chat–nya yang ia kirim pada Derry tadi malam belum ada balasan satu pun dari kekasihnya itu hingga sekarang. Sementara Kayra menatap heran pada Nada yang tengah melamun di sampingnya.

"Kenapa akhir-akhir ini aku kepikiran ustadz Athar terus ya? Kira-kira sedang apa dia sekarang? Mau chat duluan sekedar tanya kabarnya, malu!" monolog Nada dalam hati.

Nada terperanjat kaget saat Kayra menepuk-nepuk bahunya. Nada menoleh pada Kayra.

"Kenapa, Kay?" tanya Nada pada Kayra.

"Harusnya gue yang nanya, lo kenapa? Kok gue perhatiin lo lagi ngelamun dari tadi? Lagi mikirin almarhumah nenek, ya?" tanya Kayra dengan nada sedih.

Semua sahabat Nada sudah tahu soal kematian nenek Fatimah karena Nada sudah menceritakan semuanya pada mereka setibanya di Jogja kecuali soal pernikahannya. Nada bukannya mau merahasiakan pernikahannya dengan Athar dari mereka, namun dia malu. Malu karena dia merasa dirinya adalah seorang wanita biasa sangat tidak pantas disebut sebagai istri dari seorang laki-laki sholih yang menyandang gelar seorang ustadz seperti Athar. Jadi dia belum siap untuk bercerita. Namun ia berjanji jika saatnya sudah tiba dia pasti akan memberi tahu ketiga sahabatnya tentang pernikahannya dengan Athar.

"Aku bukannya mikirin nenek, Kay. Nenek sudah tenang di alam sana. Insya Allah aku sudah ikhlas. Tapi aku lagi mikirin suamiku. sudah dua hari dia gak ada kabarin aku sama sekali." ucap Nada dalam hati.

"Tuh kan, bukannya ngejawab malah bengong." gerutu Kayra sambil manyun membuat Nada gemas melihatnya. Nada ingin berucap tapi tidak jadi karena suara getaran dari ponselnya menandakan ada pesan whatsApp masuk.

Wajah Nada berbinar saat ia tahu siapa yang mengirimnya pesan.

📥Ustadz
Assalamu'alaikum Nada,
gimana kabar kamu? Maaf ya, lama
gak ngabarin kamu soalnya handphone
aku rusak sehingga harus diperbaiki.
Ini baru saja selesai aku ambil di konter.

Jomblo Fii SabilillahWhere stories live. Discover now