54. ADEK BERJILBAB UNGU

21 2 0
                                    

"Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni."
(HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas).

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Masyaa Allah, rupanya kalian bener-bener kangen ya sama mereka, anak-anak panti." sahut Ummi Hanum yang diangguki keempat gadis itu.

"Mereka semua ada di ruang belajar lagi  dibacain kisah para sahabat Nabi oleh para ustadz tampan." imbuhnya.

"Para ustadz?" tanya mereka serempak, bingung.

"Ya, mereka juga sering kok datang kesini buat menghibur anak-anak. Mereka juga donatur tetap di panti ini sama seperti kalian juga."

Reflek Nada memegang dadanya yang sejak tadi jantungnya berdegup.

"Astaghfirullah, kenapa sedari tadi saat masuk ke dalam panti ini aku merasakan kehadiran mas Athar ya? Masyaa Allah efek rindu mungkin ya?" batin Nada sambil tersenyum tipis sekali.

"Alhamdulillah deh kalo sudah banyak yang jadi donatur di panti ini, Ummi. Kami turut senang. Semoga saja kehidupan anak-anak panti semakin terjamin." ucap Athifa tulus dan diamini oleh semuanya.

"Eh, sepertinya mereka lagi sholawatan tuh, pasti anak-anak yang minta." ucap Ummi Hanum antusias

Sementara di ruang belajar semua anak-anak berkumpul dan ditemani oleh empat orang laki-laki yang tak lain adalah Sahabat Fillah.

Setelah bercerita tentang kisah para sahabat Nabi anak-anak meminta mereka untuk bersholawat jilbab ungu. Tentu saja mereka berempat melongo dengan permintaan mereka. Ingin menawar sholawat lain tapi anak-anak semakin merengek. Jadilah mereka pasrah dengan permintaan anak-anak panti.

"Siapa dulu nih yang mulai?" tanya Athar pada ketiga rekannya.

"Raka!" jawab Zidan dan Fadhil serentak.

"Lho kok aku?"

"Udah, Ka. Gak papa kamu aja duluan!" bujuk Athar pada Raka.

"Baiklah, tapi kira-kira istriku tadi pake kerudung apa ya?" Raka malah berpikir tentang istrinya yang memakai kerudung warna apa sehingga diam-diam Athar juga ikut-ikutan berpikir tentang warna apa jilbab yang dipakai oleh Nada hari ini.

"Ah, mentang-mentang sudah punya istri, udah lah, sembarang aja, toh istri  kamu gak ada disini juga, kan." ucap Zidan greget. Raka pun terkekeh dengan pikiran konyolnya. Sementara Athar senyum-senyum samar.

"Ok, adek-adek, kita sholawatan sama-sama ya ...." suara interupsi Raka agak keras sehingga terdengar ke ruang tamu dimana masih ada Ummi Hanum, Nada dan para sahabatnya.

"Lho, itu kok kayak suara mas Raka ya?" tanya Athifa saat mendengar suara Raka.

"Ya, itu memang suara ustadz Raka. Jadi kamu sudah kenal ustadz Raka dan Sahabat Fillah lainnya?" Ummi Hanum yang heran balik bertanya. Sontak keempat gadis itu saling pandang.

Jomblo Fii SabilillahWhere stories live. Discover now