13. HUMAIRAH KECILKU

26 4 0
                                    

"Jangan menyepelekan dosa terhadap sesama manusia. Dosa kita terhadap Allah swt. mudah dimintakan ampun dan Allah maha pengampun; tapi dosa terhadap manusia tak akan diampuni oleh Allah sebelum manusia yang disalahinya memaafkannya."
(Gus Mus)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Di kantin kampus...

"Eh... denger-denger anak BEM FAI ada kajian lagi katanya." celetuk Nury di sela-sela mereka menikmati makanan.

"Yaelah, udah biasa kali Nury, namanya juga fakultas religi!" sahut Kayra sambil  memutar bola matanya.

"Eits... jangan salah, ini beda loh, beb...." ucap Nury lagi.

"Apanya yang beda emang?" tanya Karya agak penasaran.

"Yang ngisi kajiannya itu lho beb yang beda." jawab Nury singkat.

"Oh ya...?"

Nada dan Athifa ikut mendengarkan Nury sambil makan. Lebih tepatnya untuk Athifa hanya mengaduk-aduk makanannya saja tanpa ada niat untuk makan.

"He'em... Katanya sih mereka masih muda gitu." jelasnya lagi.

"Wah... Asik ding klo masih muda-muda, emmm ganteng nggak?" tanya Kayra antusias.

"Ceileeeh nih anak, giliran denger yang muda-muda heboh amat lo!" seru Nury.

"Ya dong, kan bisa cuci mata biar kembali cling..." sergah Kayra.

"Helloooo emang si kak Zidanmu itu mau di kemanain?" tukas Nury pada Kayra.

Kayra malah cengar-cengir.

"Gimana Nad, ikutan gak kita?" tanya Nury pada Nada.

"Emang kapan acara itu?" tanya Nada balik pada Nury.

"Lusa." jawab Nury singkat.

"Lusa kayaknya gak ada kelas deh kita. Udah Nad, ikutan aja kita. Gue kok jadi penasaran. berarti mereka gak sendirian dong" ujar Kayra antusias. Entah kenapa Kayra jadi seantusias itu. Seperti ada dorongan dalam hatinya untuk mengikuti kajian dari BEM FAI itu.

"Emmm ya udah deh, aku ok aja." jawab Nada menyetujui.

Kalo kamu gimana Fa?" tanya Nada pada Athifa. Yang di tanya tak menjawab, malah seperti sedang melamun sambil mengaduk-aduk makanannya yang masih utuh.

Nada, Nury maupun Kayra yang menoleh menjadi keheranan pada Athifa yang seperti itu. Kemudian mereka bertiga saling menoleh mempertanyakan Athifa. Dan ketiganya juga kompak mengkedikkan bahu mereka secara bersamaan tanda mereka juga tidak tahu ada apa dengan sahabatnya yang satu itu.

Nury yang ada di sebelah kiri Athifa melambai-lambaikan tangannya tepat di depan mata Athifa.

"Fa, hey Athifa.. Hellooo..." ucap Nury dengan suara agak keras.

"Eh, ya, kenapa?" sahut Athifa kaget dengan suara Nury yang agak keras.

"Astaghfirullahal 'adzim.... Athifa, lo kenapa sih? Di panggil dari tadi juga gak ada  nyahut-nyahut malah ngelamun!" gerutu Nury yang diangguki oleh Kayra membenarkan. Sementara Nada memperhatikan wajah Athifa yang tampak murung tak seperti biasanya.

Jomblo Fii SabilillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang