35. BERSYUKUR MEMILIKIMU

19 3 0
                                    

"Di tengah-tengah sesaknya nafas yang disebabkan oleh tumpuan masalah hidupku, cintamu datang sebagai angin segar pengobat duka dan luka hati

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Di tengah-tengah sesaknya nafas yang disebabkan oleh tumpuan masalah hidupku, cintamu datang sebagai angin segar pengobat duka dan luka hati . Aku mencintaimu, Suamiku. ”
(Athifa Kamelia)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"RAPA CAR RENTAL." gumam Athifa membaca papan nama sebuah gedung yang lumayan besar. Hampir 20 mobil berjejer rapi di dalam.

"Mas, kamu ngajak aku kesini buat apa? Mas mau nyewa mobil disini? Emang kita mau kemana sampai pake sewa mobil segala?" tanya Athifa heran. Sedangkan Raka tersenyum mendapat pertanyaan beruntun dari istrinya.

"Kita masuk dulu yuk ke dalam." ajak Raka pada Athifa. Raka meraih lalu menarik tangan Athifa perlahan. Mau tidak mau Athifa mengikuti langkah suaminya.

Di dalam gedung itu, Athifa dibuat heran karena banyak orang-orang yang berpakaian formal menyapa ramah pada Raka dan Athifa.

"Eh, ini ruangan siapa kok malah main nyelonong gini sih? Kan gak sopan, Mas." tanya sekaligus protes Athifa.

"Ini ruanganku, Fa." jawab Raka singkat.

"Ruangan Mas?" tanya Athifa memastikan. Raka mengangguk sebagai jawabannya.

"Wah, ruangan Mas berarti Mas kerja disini dong, masyaa Allah suamiku hebat, punya ruangan sebagus ini, kereeen ...." ucap Athifa takjub.

"Mas disini bukan hanya kerja saja, Fa. Tapi Mas juga sebagai owner rental ini." ujar Raka membuat Athifa membelalakkan matanya.

"Masyaa Allah ... rental mobil ini milik Mas sendiri?" tanya Athifa tak percaya. Raka tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Ini beneran gak sih? atau aku lagi mimpi? Mas coba deh, cubit aku!" pinta Athifa sambil mengulurkan tangannya pada Raka agar mencubitnya. Bukannya mencubit tapi Raka menarik tangan Athifa agar mendekat lalu mencium lembut pipi Athifa sambil tersenyum. Athifa menjadi terkesiap dibuatnya.

"Gimana? Terasa tidak ciumanku?" goda Raka tersenyum jahil.

Athifa menyentuh pipi bekas ciuman Raka. Perlahan dia mengangguk malu-malu.

"Kalau terasa berarti tidak sedang bermimpi dong ...." ucap Raka lagi. Athifa kembali mengangguk pelan.

"Masih belum percaya?"

"Percaya aja deh, aku cuma gak nyangka aja aku punya suami sesukses Mas. Tapi kok nama rentalnya RAPA? Bukan RAKA?" sahut Athifa sambil memandang wajah Raka.

Jomblo Fii SabilillahWo Geschichten leben. Entdecke jetzt