26. Duka

27 5 0
                                    

"Kepergianmu membuatku mengerti bahwa rindu paling menyakitkan adalah merindukan seseorang yang telah tiada

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

"Kepergianmu membuatku mengerti bahwa rindu paling menyakitkan adalah merindukan seseorang yang telah tiada. Namun, kepergianmu pun mengajarkan bahwa Tuhan selalu ada untuk mendengarkan segala doa dan harapan".
(Athifa Kamelia)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Kini kedua mempelai itu sungkeman dengan Ayah Irfan dan Bunda Rahma.

Saat keduanya melakukan sungkeman terhadap Bunda Rahma, tiba-tiba Pak Irfan merasakan sesak di dadanya. Sedetik kemudian Pak Irfan ambruk membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut.

"AYAH!!!" jerit Athifa lalu segera menghampiri ayahnya dan diikuti oleh Raka.

"Astaghfirullahal 'adzim, Ayah Irfan ...." teriak Nada, Nury dan Kayra serempak.

"Ya Allah, Pak Irfan!" seru Bunda Rahma

"A-A-thi-fa ... ma-af-kan ... A-yah, N- Nak." suara Pak Irfan tersendat-sendat. Athifa menggeleng sambil menangis tersedu-sedu. Tangannya menggenggam erat tangan sang ayah.

"Nak Ra-ka- ti-tip- put-tri -Ayah ya, Nak ..." suara yang semakin melemah membuat Pak Irfan lunglai dan tak sadarkan diri. Athifa semakin menjerit memanggil nama sang ayah.

Raka membantu para Dokter dan Suster untuk mengangkat tubuh sang ayah mertua ke atas brangkar. Dokter mengintrupsi agar semua orang keluar termasuk Athifa karena pasien akan segera ditangani.

Tak henti-hentinya Athifa menangis tersedu dalam dekapan Bunda Rahma. Rasa takut dan khawatir memenuhi hati dan pikirannya akan kondisi sang ayah.

Nada, Nury dan Kayra ikut-ikutan menangis. Sedangkan Athar, Fadhil dan Zidan menemani Raka yang juga diliputi kecemasan. Cemas akan kondisi sang ayah mertua dan juga sang istri.

Ceklek ....

Terdengar suara pintu terbuka dan muncullah Dokter yang menangani Pak Irfan. Semua beranjak dari duduknya lalu menghampiri Dokter tersebut.

"Gimana keadaan ayah saya, Dok?" tanya Athifa lemah.

Sang Dokter menghela nafas dan menghembusnya perlahan lalu menggelengkan kepalanya.

"Kami sudah berusaha melakukan yang terbaik tapi mohon maaf, pasien tidak bisa kami selamatkan." ucapan sang Dokter membuat semuanya terkejut. Apalagi Athifa yang lebih shock lagi.

"Innalillahi wainna ilaihi roji'un ...." ucap semuanya. .

"Nggak, itu nggak mungkin, dokter pasti bercanda, kan. Ayah saya pasti lagi istirahat di dalam. Ya kan, Dok?" ucap Athifa tersenyum miris sambil geleng-geleng kepalanya seolah tidak menerima kenyataan.

"Athifa, istighfar Athifa, sekarang Ayah Irfan sudah tenang dan tidak merasakan sakit lagi, ingat sama Allah ya, Fa ...." suara lembut Nada terdengar parau. Sebenarnya ia juga tak kuasa dan tidak tega melihat kondisi sahabatnya, namun ia berusaha tegar agar bisa menguatkan Athifa.

Jomblo Fii SabilillahΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα