66. BUKAN SEKEDAR MIMPI

24 2 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Wanita itu ibarat bunga, mereka harus diperlakukan dengan lembut, baik hati, dan dengan penuh kasih sayang.”

(Ali bin Abi Thalib)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Hari ini Athar sudah diperbolehkan pulang oleh dokter karena memang kondisinya sudah membaik.

Senyum manis nan indah selalu menghiasi wajah teduh Athar sedari tadi, sesekali ia bersenandung kecil. Sementara Nada yang sedari tadi memperhatikannya menjadi terheran-heran dengan tingkah sang suami.

"Ehemm, Mas Athar kayaknya lagi senang ya?" tanya Nada yang sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya, membuat Athar reflek menoleh kearahnya.

"Hah? Oh, ya? Emang kelihatan banget ya?" tanya Athar balik pada Nada.

Nada mengangguk pelan. "Kerasa sih, banget malah ...." lirih Nada dalam hati.

Nada berpaling muka karena salah tingkah dengan wajah tampan dan teduh sang suami yang membuatnya semakin terpesona. Apalagi posisinya sedekat itu. Sungguh Nada tak sanggup menatap lama-lama wajah sang suami yang selalu menggetarkan hatinya dan membuat jantungnya selalu dan semakin berpacu. Sedangkan Athar yang mengetahui hal itu malah gemes melihatnya.

"Kamu gak mau tanya kenapa aku sesenang ini?" tanya Athar memancing Nada agar bertanya padanya.

"Emang kenapa?" tanya Nada sambil terus berpaling dari pandangan Athar.

Athar menghela nafas sambil tersenyum. " Aku semalem habis mimpi indah ..." ujar Athar. Nada menoleh pada suaminya.

"Mi–mimpi?"

"Ya, dan mimpi itu terasa nyata banget. Ya ... seperti bukan mimpi aja gitu. Soalnya kerasa banget." ujar Athar lagi membuat Nada semakin penasaran.

"E–emangnya mimpi ap–apa?" pertanyaan Nada membuat Athar tersenyum jahil.

"Aku tadi malam mimpi ..." Athar menjeda sebentar ucapannya. Ia mendekatkan bibirnya ke telinga Nada lalu berbisik. " dicium sama kamu." Mendengar bisikan Athar sontak Nada membulatkan kedua matanya. Hatinya pun semakin berdegup sangat kencang.

"Masya Allah, mas Athar ... itu bukan mimpi mas, tapi memang nyata. Aku betul-betul habis curi cium kamu tadi malam, cuma kamunya aja yang gak menyadari ... tapi ada untungnya juga sih mas Athar menganggapnya mimpi, kalo nggak ... duh, gak kebayang deh, betapa malunya aku ini terhadap mas Athar." gumam Nada dalam hati.

Dalam hati Athar terkekeh geli melihat raut wajah Nada.

"Ternyata seasik ini ya menggoda istri sendiri." gumam Athar dalam hati.

Setelah itu Athar mengajak Nada untuk pulang. Ia ingin mengantar Nada ke kostannya terlebih dahulu.

***

Jomblo Fii SabilillahWhere stories live. Discover now