42. PEMILIK HATI YANG SEBENARNYA

34 5 0
                                    

"Cinta terbaik adalah di saat engkau mencintai seseorang yang membuat akhlakmu semakin baik

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Cinta terbaik adalah di saat engkau mencintai seseorang yang membuat akhlakmu semakin baik. Jiwamu semakin damai dan hatimu semakin bijak."
(Habib Umar bin Hafidz)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Ih, kok Daddy sih, gak mau ah. Baby akan panggil kamu papa. ya, Papa Erik, hallo Papa Erik ...." ucap Radha dengan menirukan suara anak kecil.

"Ya, ya terserah kamu saja lah." sahut Erik pasrah. Ibu Amalia tertawa melihat tingkah pasutri itu.

"Sepertinya aku harus menemui lawyer pribadiku, ya aku harus mengubah ulang berkas-berkas ahli warisku." gumam Ibu Amalia dalam hati.

"Emmm, Radha, Nak Erik. Tante pergi dulu ya, tante ada urusan. Dan soal baby Kayra, tante pasrahkan semuanya pada kalian berdua." ucap Ibu Amalia berpamitan.

"Ya, tante. Sekali lagi makasih atas semuanya, tante. Hati-hati di jalan!" ucap Radha sambil tersenyum.

Setelah berpamitan pada sepasang suami istri itu, Ibu Amalia bergegas pergi meninggalkan rumah sakit.

Sampai di kantor pengacara pribadinya Ibu Amalia menyampaikan maksud kedatangannya yang ingin mengubah kembali surat wasiat serta berkas-berkas ahli warisnya.

***

Beberapa hari kemudian setelah urusannya dengan pengacara pribadinya selesai.

"Ibu mau kemana? Kenapa bawa-bawa koper besar segala Bu?" tanya Firman saat melihat ibunya menyeret dua koper yang lumayan besar. Hatinya mulai tidak tenang.

"Ibu akan pergi dari rumah ini." jawab Ibu Amalia singkat.

"Apa? Tidak, Ibu tidak boleh pergi dari sini. Ini rumah Ibu, kalau Ibu pergi terus bagaimana dengan Firman Bu. Ibu tetap disini ya sama Firman." ucap Firman memohon pada ibunya.

"Ibu tidak sudi tinggal bersama orang jahat yang sudah membuat cucu Ibu kehilangan ibunya, gara-gara ulah perempuan itu, Zafira menantu kesayangan Ibu yang malang harus pergi setelah melahirkan putrinya!" ucap Ibu Amalia dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Deg!

Mendengar kabar tentang Zafira yang sudah tiada, Firman shock. Hatinya hancur merasa kehilangan seseorang yang sebenarnya masih sangat berarti dalam hidupnya hingga saat ini. Hatinya sakit mendengar kenyataan ini.

"Za–Zafira ... kapan ...?"

"Tepat di hari kamu menghancurkan hati dan seluruh hidupnya. Di mana kamu menodai pernikahan suci kalian dengan cara yang menyakitkan. Zafira berjuang diantara hidup dan matinya demi melahirkan puteri kalian. Menantuku yang malang itu mengorbankan nyawanya sendiri demi agar putri kalian tetap hidup. Sementara kamu, kamu malah berbahagia pergi menikmati bulan madu dengan wanita jahat itu." ucap Ibu Amalia sambil menangis senggugukan.

Jomblo Fii SabilillahHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin