11. MAHASISWA ABADI

23 3 0
                                    

"Jika kamu mencintai seseorang, biarkanlah dia pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jika kamu mencintai seseorang, biarkanlah dia pergi. Jika ia kembali, maka ia milikmu. Namun jika tidak kembali, ketahuilah maka dia bukanlah milikmu."

(Ali bin Abi Thalib)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Bukan maksud Nada tidak sopan, tapi ya begitulah Nada yang tidak mau berlama-lama bertatap muka terhadap lawan jenisnya.

"Oh... begitu?" ucap Devan sambil manggut-manggut tanda paham.

"Emang kenapa pulang kampung? Kangen papa mama ya?" tanya Devan lagi.

"Bukan, tapi karena nenek saya sedang sakit jadi saya pulang kampung." jelas Nada agak singkat.

"Oh... astaga! Maaf ya Nad, aku telah membuat kamu jadi sedih gini mengingat nenek kamu!" ucap Devan dengan raut wajah yang tampak menyesal.

"Ya kak, nggak apa-apa kok!" sergah Nada sambil tersenyum tipis sekali.

"Aduh, aku jadi tidak enak nih sama kamu Nada. Beneran deh, sorry!" ucap Devan lagi.

Karena tidak tahu harus bilang apa, Nada hanya menganggukkan kepala saja. Suasana kembali menjadi hening sejenak.

"Kak Devan kok ... disini? Gak ada kelas emangnya?" tanya Nada basa-basi. Pertanyaan Nada membuat Devan terkekeh.

"Kenapa kak? Kok ketawa?" tanya Nada heran.

"Lucu aja, aku kan mahasiswa abadi Nad, otomatis semua mata kuliah sudah aku lewatin, jadi untuk apa aku ngikuti kelas lagi." jelas Devan.

"Emang kenapa kak Devan memutuskan jadi mahasiswa abadi, setahu saya bukankah Kak Devan itu pintar ya?" Tanya Nada sedikit heran.

Mendengar pertanyaan Nada, Devan semakin menatap Wajah Nada lekat.

"Apa mungkin sudah saatnya aku sampaikan pada Nada perasaanku ini?" pikir Devan Dalam hati.

"Kamu mau tahu kenapa alasannya aku gak kelar-kelar kuliahnya?". Nada hanya mengangguk mendengar pertanyaan Deva.

"Alasannya adalah ka–"

"Devan, ternyata lo disini?" ucap seorang perempuan yang tiba-tiba sudah di dekat Devan dan memotong ucapan Devan. Ya kehadiran perempuan yang berpenampilan agak seksi itu membuat ucapan Devan terpotong dan urung menyampaikan sesuatu pada Nada.

"Oh, ternyata waktunya tidak tepat!" gumam Devan dalam hati.

"Hey Devan!" Gadis itu bersuara lagi.

"Ah, ya Vel, ada apa?" tanya Devan basa-basi pada perempuan seksi yang bernama Vello itu.

"Kok Ada apa sih, lagi ngapain sih disini?" tanya Vello sambil menatap tajam pada Nada.

Jomblo Fii SabilillahWhere stories live. Discover now