Karena kamu berharga

1.1K 135 2
                                    

🏘️

'ting.. tong'

Chan yang baru keluar dari ruang kerja Abang segera pergi ke pintu depan untuk membukakan pintu, ketika pintu di buka Chan dibuat terkejut dengan tamu yang datang itu.

"Halo Chan" ucap bang jae ceria sambil melambaikan tangan nya, Chan yang gugup bingung bagaimana harus bersikap. Setelah Chan mengetahui fakta tentang Yeon kemarin, Chan belum berhubungan dengan bang jae lagi.

"Siapa Chan? Kok tamunya nggak di suruh masuk.." ucap mas Han yang baru keluar kamar, ia segera menghampiri chan. Setelah melihat bang jae, mas Han sedikit kaget. Pasalnya mas Han yang mengundang bang jae datang ke rumah hari ini, untuk menceritakan kejadian Chan kemarin. Tapi ini di luar kendalinya,

"Oh, bang jae.. Masuk bang, Han kira bang jae Dateng agak siangan" ucap mas Han seraya menarik badan Chan untuk tidak menghalangi pintu dan mempersilahkan bang jae masuk.

"Maaf ya dek, mas Han yang mau ngobrol sama bang jae. Bukan bang jae yang datang ke sini sendiri" bisik mas Han ke Chan yang masih diam mematung. Lalu mas Han meninggalkan Chan dan mengarahkan bang jae untuk masuk ke ruang kerja.

"Adek" panggil kak sol yang melihat Chan melamun di depan pintu yang masih terbuka, Chan menoleh ke arah kak sol.

"Ngapain? Katanya tadi mau belajar sama Kakak.. ayo kita belajar sekarang" ajak kak sol untuk menghibur Chan. Chan tersenyum tipis dan mengangguk, ia menutup kembali pintu depan dan berjalan ke arah kak sol, walau ia masih mencuri pandang ke arah pintu ruang kerja bang Cheol yang dimasuki bang jae tadi.

~~~

🛏️🦦

"Itu adek pinter ngerjain tugasnya" puji kak sol setelah melihat latihan soal yang baru diselesaikan Chan, Chan tersipu malu mendengar itu.

"Adek, kamu udah melakukan banyak hal hebat.." ucap kak sol tiba-tiba, Chan menatap pekat wajah kak sol.

"Kamu udah sangat cukup untuk membuat orang lain tidak merendahkan kamu, dan kamu udah membuktikan kalau kamu mampu. Adapun orang yang hanya melihat hal buruk dari diri kamu, mereka cuma iri sama kamu dek" kak sol menasihati Chan, Chan mendengarkan dengan seksama.

"Mulai sekarang jangan pernah lagi berpikir tentang cara pandang orang lain terhadap adek, adek cukup pikirin hal-hal yang akan membuat adek bahagia.. Abang, mas dan Kakak nggak akan nuntut banyak hal dari adek, kita cuma pengen lihat adek bahagia" lanjut kak sol sambil menepuk-nepuk pelan kepala si bungsu. Chan tersenyum mengerti,

"Kak, sekarang Chan udah cukup bahagia kok.. bisa ketemu sama Abang, mas dan kakak, tinggal bareng.. bahkan semuanya selalu menyempatkan untuk kumpul sama-sama" ujar Chan bersemangat.

"Iya adek.. maka dari itu, kalau ada hal-hal yang menganggu pikiran adek.. adek harus cerita ke kita, Nggak boleh diem aja ya?" Kak sol meyakinkan Chan, Chan mengangguk paham.

"Kakak mau ke bawah dulu ambil air minum, adek juga mau kah?" Chan mengangguk lagi, "oke tunggu ya.. kaka ambil dulu" ucap kak sol seraya beranjak keluar dari kamar Chan.

~~~

🏘️🍽️

"Sol katanya mau belajar bareng, kok malah menghilang sih" omel kak Kwan yang sedang belajar di meja makan, katanya dia mau dapat suasana baru saat belajar.

"Emang apa lagi sih ka? Kan udah sol ajarin tadi" ucap sol sambil beranjak ke dapur mengambil 2 botol minum. Ia sangat pusing kalau kakak kembarnya ini sudah merengek, rasanya seperti dia yang jadi kakak bukan adek.

"Yang bahasa inggris kan belum semuanya" kak Kwan kembali merengek,

"Tapi sol lagi belajar sama Chan di atas" ucap kak sol,

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen On viuen les histories. Descobreix ara