Egois

957 140 5
                                    

🏘️

  Hari ini masih hari libur bagi anak-anak winata yang bersekolah, mereka menghabiskan waktu mereka berkumpul di ruang keluarga. Ada yang menonton film, membaca buku dan ada yang menikmati makanan ringan tanpa henti.

  "Adek-adek, bang Kyeom sama bang Gyu berangkat dulu ya, inget kata abang, jangan keluar rumah sendirian. Kalau mau apa-apa bilang aja, nanti kita beliin pas pulang. Ada kak Hao di taman belakang dan kak nu di kamar" bang Kyeom dengan cerewet mengingatkan adik-adiknya,

  "Lho, kak nu nggak kerja?" Tanya kak sol, bang Kyeom menggeleng

  "Kerja dari rumah deh kayanya" jawab bang Kyeom, sebelumnya ia mengetuk pintu kak nu yang sudah tidak ikut sarapan itu, tapi kak nu bilang masih ada kerjaan.

  "Dek, kamu nggak pakai baju panjang sih, ini lagi dingin lho" ucap bang Kyeom sambil mengusap kepala Chan yang hanya menggunakan kaos sebatas ketiak.

  "Iya Abang, nanti Chan ambil jaket ya" jawab Chan,

  "Jangan makan mulu dek, nanti gendut" ledek bang Kyeom kepada kak Kwan seraya beranjak pergi.  Kak Kwan cemberut kecut.

  "Iya Abang ku sayang, cerewet deh" ujar kak Kwan yang masih sibuk mengunyah, bang Kyeom terkekeh melihat itu,

  Mereka bertiga lalu melanjutkan aktivitas mereka,

  "Eh, kita ke kak Hao yuk.." ajak kak sol yang sudah mulai bosan membaca buku,

"Ayo!" Jawab kwan bersemangat,

"Chan ikut kak, tapi mau ambil jaket dulu ya" ujar chan seraya menaiki tangga,

"Kita duluan ke sana Chan" ucap kak Kwan, sedikit berteriak. Chan pun mengacungkan ibu jarinya.

~~~

  Setelah chan memakai jaket yang di ambil di kamarnya, ia bergegas untuk turun.

'PRAANG'

  Suara benda kaca jatuh, Chan menghentikan langkahnya. Ia memutar pandangannya,

  "Kak nu" ujarnya, ia segera berlari ke kamar kak nu,

  'Tok.. tok.. tok..'

  "Kak.. kak nu"

  Suara ketukan dan panggilan berseling dari Chan di depan pintu kamar kak nu. Tapi tidak ada jawaban.

  "Kak, Chan masuk yaa" ujar Chan sambil membuka pintu yang tidak di kunci itu.

  "Kak nu!" Seru Chan, ia melihat kak nu yang hampir terjatuh dari kasur, Dengan pecahan gelas di bawahnya. Chan berlari terburu menghampiri kak nu, Membantunya untuk kembali ke posisi yang aman.

  "Kak nu sakit ya? Badannya panas banget" ucap Chan panik saat menyentuh tangan kak nu. Kak nu hanya tersenyum tipis,

  "Adek.. udah nggak marah lagi.." ujarnya lemas,

  "Bukan itu masalahnya! Kenapa nggak bilang kalau lagi sakit?" Omel Chan seraya mengeluarkan ponselnya, kak nu pun tertawa kecil dan memejamkan matanya. Ia merasa sangat pusing.

~~~~

🛏️🐈‍⬛

   "Kak nu!" Panggil kak Hao yang berlari panik karena tadi Chan menelponnya.

   "Ini di minum dulu obatnya" ucapnya sambil membuka bungkus obat dan membantu kak nu untuk minum,

   Tak lama Kak kwan dan kak sol datang membawa air untuk mengompres kak nu,

  "Ya ampun Chan!" Teriak kak Kwan, semua orang langsung mengarahkan pandangannya ke si bungsu.

  "Itu kaki kamu" kak kwan kaget setelah melihat darah yang sudah menyebar di kaki kanan Chan, Chan juga terkejut. Ia tak menyadari kapan ia terluka, sebelum kedatangan kak Hao dan yang lain memang dia merapihkan pecahan kaca itu, tapi hanya tangannya yang tergores.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang