Berlebihan

892 132 6
                                    

🏘️

Setelah dua hari menghabiskan waktunya untuk beristirahat, hari ini kak nu sudah siap untuk pergi keluar rumah. Kali ini bukan rumah sakit yang menjadi tujuannya. Ia tersenyum sendiri saat mengingat Chan yang datang menghampirinya kemarin malam,

🎥 flashback 🎥

🛏️🐈‍⬛

Kak nu masih berada di tempat tidurnya, dengan posisi duduk dan sedang memeriksa laptopnya. Padahal Abang sudah melarangnya, tapi ia bersikukuh atas tugasnya. Akhirnya Abang mengalah untuk menghindari peperangan di malam hari.

'tok..tok..tok..'
Suara pintu diketuk dan di susul dengan munculnya si bungsu.

"Kak nu.. Chan masuk yaa" ucapnya sedikit berbisik, karena khawatir Abang dengar. Sebenarnya sekarang sudah masuk waktu istirahat, dan Abang pun baru saja selesai berpatroli. Tapi, Chan ingin membicarakan sesuatu dengan kak nu, ia keluar kamar diam-diam.

Chan menghampiri kak nu sambil jalan yang masih sedikit tertatih.

"Ada apa dek? Nanti kalau Abang tau, kita kena lho" ledek kak nu.

"Kakak... Soal terapi.." kak nu membulatkan matanya, sedikit terkejut tapi tak ingin memotong pembicaraan Chan.

"Chan.. coba.." Chan sedikit tergagap, ia menarik nafas kembali dan mengulangi ucapannya.

"Chan mau coba!" Ucap Chan sambil memejamkan mata dan sedikit meninggikan suaranya.

"Serius? Adek mau?" Tanya kak nu, Chan mengangguk pelan. Ia menarik chan ke pelukannya.

"Terimakasih adek.." Chan membalas pelukan itu.

"Besok kita ke sana ya dek, sekarang kak nu hubungin prof na" kak nu yang bersemangat segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan.

Chan hanya tersenyum tipis, tangan nya menggenggam bawah bajunya kuat. Seakan menguatkan dirinya atas keputusannya itu.

🎥 flashback off 🎥

~~~

🏬

Sesampainya di tempat tujuan ke empat orang itu turun dari mobilnya. Yap, mas shua dan bang Jun ikut dengan kak nu dan Chan. Mereka beralasan khawatir dengan kak nu yang baru sembuh itu.

Kak nu berjalan terlebih dahulu, di ikuti oleh bang Jun. Mas shua yang menyadari Chan berjalan lebih lambat dari mereka menghentikan langkahnya, mengulurkan tangannya kepada si bungsu dan melemparkan senyumnya. Chan yang menyadari itu lalu meraih uluran tangan itu. Mas shua menggenggamnya erat,

"Jangan takut, Mas ada di sini" bisiknya lembut, sedikit menenangkan hati Chan yang sudah tak menentu keadaannya dari awal perjalanan ke sini. Chan tersenyum tipis.

~~~

"Prof" panggil kak nu, sesaat setelah mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan orang yang hendak ditemuinya.

"Oh, nu.. kamu sudah datang.. silahkan duduk dulu" sambutnya hangat, kak nu tersenyum ceria dan segera duduk, di susul oleh ketiga saudaranya.

"Jadi gimana?" Tanya prof na,

"Ini prof, kenalkan ini Chan, Adik kami" ucap kak nu, memperkenalkan chan.
Prof na mengalihkan pandangannya kepada anak kecil itu, menatap lamat-lamat dalam beberapa waktu.

Chan mengangkat kepalanya untuk pertama kali sejak memasuki ruangan itu, sedikit mematung.

"Prof?" Panggil kak nu memecah keheningan,

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Where stories live. Discover now