Melukis Bayang

1.3K 128 0
                                    


☕🏙️🐸

'Ting..'

Suara dentingan ponsel berbunyi tanda ada pesan masuk. Si pemilik ponsel melirik dan membuka pesan tersebut.

Bang Kyeom
"Dek, Abang keluar sebentar ya.. cari angin, bang Gyu ada di bawah ko. Kalau ada apa-apa kabarin yaa"

You
"Siip Abang, tenang aja.. Hao lagi nyelesaiin gambarnya nih dikit lagi."

Bang kyeom
"Wah, cepet banget.. perasaan baru Abang tinggal sebentar.. adek abang emang jenius."

Hao meletakkan ponselnya, dan kembali melanjutkan lukisannya. Bagaimana bisa dengan waktu singkat ia menyelesaikan gambar nya? Apa yang ia gambar?

"Permisi Abang, pesanannya datang."
Ucap Chan membawa nampan berisi pesanan hao. Ya, pesanan Kyeom sudah lebih dulu dinikmati oleh nya sebelum ia pergi keluar mencari angin.

"Oh iya.. taruh aja di situ.."

Chan menata, dan menghidangkan pesanan itu di meja. Ia sedikit tertegun dengan lukisan yang sedang di poles oleh Hao. Dengan warna hitam, ya.. hanya cat hitam..

"Kaka lukis apa?" Tanya Chan penasaran, "eh, maaf ka kalau Chan lancang, Chan permisi dulu.."

Hao sedikit menyeringai mendengar perkataan anak kecil itu,
"Melukis bayangan.." ucap nya Pelan.

Langkah Chan yang tadi berusaha meninggalkan ruangan terhenti.

"Bayangan?" Tanya nya memastikan

"Ia bayangan" terulas senyum manis di wajah nya. Kemudian ia memandang ke luar kaca.

"Di kehidupan yang penuh kebahagiaan, ada kesedihan yang disembunyikan. Di balik senyuman, ada kisah pilu yang ia telan mentah-mentah dengan sendirinya. Dan di saat dunia berputar dengan semestinya, Ia tenggelam dalam kepedihan nya. Sibuk dalam pencariannya kepada sesuatu yang hilang" Tutur hao.

Chan tersenyum tipis mendengar nya, ia kenal perasaan itu.

"Ada kesedihan yang nggak seharusnya semua orang tau. Ada kisah pilu yang tidak bisa diceritakan, karena terlalu menyakitkan untuk membayangkan lagi untuk berada di posisi itu. Dan kepedihan tentang kehilangan itu benar adanya.." balas Chan.

"Semoga apa yang hilang, segera di temukan dalam keadaan yang paling baik. Kalau pun kenyataan nya yang terburuk, tapi semoga dapat mengobati rindu walau hanya sesaat, dan membuat kita kembali tenang menghadapi kehidupan." Lanjut nya..

Hao tertegun dengan kalimat bijak anak kecil itu, Hao menghampiri nya mengacak lembut Surai Chan. Ia bergumam dalam hati, "bagaimana kamu menjalani hidup selama ini? Hingga kata-kata bijak itu keluar dari mulut kecilmu itu"

Chan tersenyum lebar,
"Kaka, tetap semangat yaa" ucap Chan menyemangati. Ia mengangkat tangan nya. "High five..!"

Sejenak Hao kehilangan fokus dengan apa yang ada di lengan pemuda itu. Lalu mengangkat tangan nya dan menyatukan kedua telapak tangan itu. Tangan kecil itu, terasa hangat dan tak asing.

~~~~~

Saat ini ketiga orang itu sedang berada di dapur, Chan sedang merapikan meja di depan. Setelah melirik Chan, Joo beranjak mendekati bang jae.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen On viuen les histories. Descobreix ara