Pertikaian Kecil

670 98 9
                                    

🏘️

"Terimakasih Bu" ucap Chan kepada seorang wanita paruh baya yang mobil nya perlahan menjauh.

Hari ini Chan baru selesai belajar, mas Han benar sungguh-sungguh dengan perkataannya. Wanita tadi adalah guru yang di datangkan untuk Chan belajar.

Bang cheol sudah mulai berangkat ke kantor setelah beberapa hari pemulihan di rumah. Padahal mas Han dan mas shua telah melarangnya, tapi abang adalah Abang dengan sikap keras kepalanya. Ia tetap datang ke kantor walau dengan tangan yang masih menggunakan armsling.

Bang Jun sudah mau memulai aktivitas nya kembali sebagai model, setelah mendapat izin dari bang cheol, bang Jun langsung menghubungi agensinya dan sudah mulai bekerja dari beberapa yang lalu.

Abang dan kakak yang lainnya sudah pasti di sibukkan dengan agenda mereka, sekolah, kuliah dan bekerja. Jadi saat ini Chan hanya sendirian di rumah.

"Huh... bosen.." desah Chan sambil merebahkan tubuhnya di sofa, matanya memutar ke sekeliling rumah besar itu. Rumah itu menjadi sangat sepi, karena para penghuninya sedang di luar.

'KRIING.. KRIING..'

Suara telpon rumah berdering, membuat Chan terburu untuk mengangkatnya.

"Halo.."

"Halo adek.. Udah selesai belajarnya?" Tanya seseorang di seberang sana, membuat Chan menaikkan bibirnya, tersenyum bahagia.

"Iyaa.. Chan udah selesai mas.."

"Oke.. good job adek.. oh iya, nanti katanya bang jae mau mampir ke rumah. kangen sama adek"

"Iyakah? Waah.. Chan nggak sabar.. oke siap mas"

"Yaudah.. adek baik-baik ya.. nanti pas pulang mas Han beliin makanan"

"Baik mas Han.. Terimakasih banyak"

Lalu Chan meletakkan kembali gagang telepon itu, dan beranjak ke dapur dengan sesekali melompat kegirangan.

Yap, ia senang karena mas Han menelepon. Sekarang bagi Chan mas Han sudah tidak semenyeramkan waktu itu. Dan mas Han pun sudah kembali mengajaknya bicara sesekali. Walau mas Han masih tegas soal perizinan keluar rumah.

Kini Chan akan menyiapkan sedikit Camilan untuk bang jae.

~~~~~

'TING.. TONG..'

Suara bel berbunyi, bang jae sudah ada di depan pintu masuk. Sambil tersenyum bahagia, ia sesekali memutar pandangan ke sekitar rumah. Rasanya sudah lama sekali ia tidak datang ke sini.

"Abang!!" Ucap Chan girang yang langsung memeluk bang jae semangat. Bang jae membalas pelukan itu,

"Apa kabar Chan? Abang kangen banget"

"Baik.. Chan baik.. Abang udah sembuh?" Chan bertanya balik seraya melepas pelukannya dan memeriksa bang jae dari ujung rambut hingga ujung kaki. Bang jae tersenyum dan mengangguk kencang,

"Udah dong.. buktinya Abang udah sampai sini.. tapi masih tetap harus kontrol sekali dua kali lagi sih" jawab bang Jae, Chan tersenyum bahagia

"Abang bawa apa?" Tanya Chan saat melihat kantong belanja yang di bawa bang jae,

"Abang bawa jajanan kesukaan Chan, es krim coklat" ujarnya sambil mengangkat kantong belanja itu.

"Asyiik.." sorak Chan lalu mengambil itu dari bang jae,

"Terimakasih Abang.. ayo masuk" ajak Chan yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam.

Sekilas bang jae menangkap sesuatu yang janggal di seberang rumah besar ini, ia merasa curiga dengan sesuatu.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Kde žijí příběhy. Začni objevovat