Lelaki tua itu

681 99 5
                                    

🏥

🎥 flashback 🎥

🛌💭

"Dimana ini?" Ucap Chan dalam keadaan tangan dan kakinya terikat, ia memutar pandangannya ke segala arah. Tapi hanya ada kegelapan di sekitarnya. Tak lama ia melihat sosok yang paling ia benci dari masa lalunya, menarik paksa orang yang ia sangat kenali sudah dalam keadaan lemas.

"Ab.. Abang" panggilnya yang sudah mulai gemetar, lelaki bertubuh besar itu tak henti-hentinya kembali melayangkan pukulannya kepada Abang.

"Nggak.. tolong.. berhenti.." lirih Chan, ia sangat sedih melihat hal itu. Tapi orang itu tak menghiraukannya.

"Tolong.. berhenti.. Abang.. maaf.. Abang... Abang.." Chan sangat frustasi, ia menyaksikan bang Cheol sedang di pukuli tapi tak dapat menolongnya karena ia juga dalam keadaan yang tidak bisa bebas bergerak.

Ia tak berhenti merengek meminta orang itu berhenti memukuli Abangnya, orang itu kembali mengangkat tangannya untuk kembali melayangkan aksinya.

"Jangan.. jangan.. Abang.. Abang.. PAPAH!!!"

🎥 flashback off 🎥

Chan semakin mengeratkan tangannya, pandangannya pun semakin tertunduk kala ia mengingat mimpi buruk yang menghampiri malam tadi. Kekhawatiran semakin besar saat ini. Mimpi buruk itu saat ini berada di depan matanya. Walau belum tau pasti apa yang terjadi, Chan berharap hal ini tidak ada hubungannya dengan papahnya itu.

Mas shua tak lelahnya memberikan pelukan kepada si bungsu. Mas Han yang juga sudah sampai lebih dulu sejak tadi belum juga menghentikan langkahnya yang mondar-mandir di lorong rumah sakit ini.

Setelah agak lama mereka menunggu dalam kekhawatiran, pintu terbuka menampilkan sosok yang sangat mereka kenali sedang terbaring lemah di atas brangkar rumah sakit itu. Ia dibawa oleh Beberapa perawat dan dipindahkan ke ruangan rawat inap.

Chan yang melihat itu tanpa pikir panjang mengikuti langkah perawat yang membawa Abang.

"Dengan Keluarga Pasien?" Tanya dokter yang tadi sudah memeriksa Abang,

"Iya, saya keluarganya.. saya adiknya" ucap mas Han yang berusaha tenang, mas shua memengang pundak mas Han berusaha memberi kekuatan.

"Baik, mari ikut saya" ucap dokter itu sambil melangkah ke ruangannya. Mas Han menatap mas shua, ia memejamkan matanya lalu mengangguk kecil.

"Beneran mas?" Tanya mas shua, mas Han kembali mengangguk dengan pasti.

"Chan lebih butuh kamu" ucap mas Han sambil mendorong pelan adik kembarnya itu untuk menyusul Chan dan Abang. Mas shua tersenyum tipis,

"Kalau ada apa-apa panggil ya mas.." ucapnya, lalu beranjak pergi setelah mendapat anggukan dari mas Han. Setelah mas shua hilang dari pandangannya, mas Han menarik nafas panjang lalu masuk ke dalam ruang dokter.

~~~~

📱

Dek kwan
"Abang... ayo kita ke rumah sakit.."
"Bang Cheol kecelakaan"
"Kita ketemu disana ya"
"Kwan sama kak Hao dan sol lagi perjalanan ke sana"

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Where stories live. Discover now