Cerita yang sama

1K 133 1
                                    

🏘️🛏️🦦

🎥 flashback 🎥

"Chan, bisa ikut bapak ke ruang guru?" Ucap pak guru setelah ujian di hari pertama selesai. Chan yang merasa namanya di panggil mengangguk dan mengekor di belakang pak guru.

~~~

"Silahkan duduk dulu Chan" ucap pak guru saat tiba di mejanya di ruang guru,
Chan mengikuti instruksi pak guru.

Ternyata tujuan pak guru mengajak Chan ke ruang guru adalah untuk membicarakan tentang Chan yang tiba-tiba membatalkan skorsing 2 siswi yang menyakitinya. Lalu Chan menjawab sebagaimana ia memberikan alasan kepada bang Cheol.

"Kamu anak baik" ucap pak guru sambil menatap Chan dalam, Chan hanya tersenyum sambil menunduk.

"Bapak bersyukur akhirnya kamu bertemu dengan keluarga kamu" ujar pak guru,

Tak lama suara pintu mengalihkan mereka, ada seorang siswi yang masuk dengan berjalan sedikit tertatih, lalu memberi salam ke pak guru.

"Permisi pak, ini data dan tabungan siswa untuk tour perpisahan nanti" ucapnya sambil memberikan kertas dan amplop sedikit tebal ke meja guru, pak guru tersenyum melihat itu.

"Baik terimakasih Rin" ucap pak guru,

"Sama-sama pak, kalau begitu saya permisi dulu ya" ucapnya sambil memandang pak guru dan Chan bergantian, lalu ia keluar dari ruang guru. Cara siswi itu berjalan menarik perhatian Chan,

"Oh iya Chan, kamu kenal sama Rin? Dia ketua kelas di kelasmu lho" tanya pak guru, Chan mengangguk

"Dia juga orang yang memanggil guru saat kejadian kamu dengan dua siswi itu" ujar pak guru membuat chan mengerutkan keningnya.

"Dia berlari mencari bapak saat ada keributan di kelas. Bahkan kakinya sampai terluka karena itu, tuh sekarang dia masih tertatih, sudah bapak bilang untuk di obati di UKS tapi dia lebih memilih mengobatinya sendiri" jelas pak guru,

Chan benar-benar tidak menyangka akan ada orang yang berbuat seperti itu. Ia kembali diliputi rasa bersalah, tapi untuk kali ini dia tidak ingin rasa bersalah itu menghantuinya. Maka ia ingin meluruskannya sendiri,

"Pak, kalau sudah selesai boleh Chan pergi dulu" pamit Chan,

"Oh iya silahkan nak, hati-hati di jalan selama perjalanan pulang" ujar pak guru, Chan lalu memberi salam ke pak guru lalu bergegas meninggalkan ruang guru.

~~~

"Permisi" ucap Chan kepada seorang siswi di kelasnya, saat ini mereka adalah orang terakhir yang masih ada di kelas. Siswi itu menoleh kepada Chan,

"Iya, ada apa Chan?" Tanyanya ramah, Chan sedikit terkejut ketika ia mendengar ada seseorang yang memanggil namanya, pasalnya ini baru pertama kalinya setelah sekian lama Chan berbicara dengan teman sekelasnya.

"Terimakasih" ucap Chan, siswi itu tersenyum tipis. Seakan tau kemana arah pembicaraan mereka,

"Santai Chan, saat itu justru aku yang harusnya memohon maaf sama kamu. Karena nggak becus jadi ketua kelas, dan membiarkan salah satu temannya dalam kesulitan.. jadi dari pada masalahnya membesar kemana-mana, aku lebih memilih manggil guru" jelasnya, Chan tersenyum melihat reaksi siswi itu.

"Rin, panggil aja Rin" ucapnya sambil menyodorkan tangan kanannya. Chan memiringkan kepalanya keheranan, tapi tak lama ia membalas uluran tangan itu.

"Khawatir kamu nggak kenal sama aku" ucapnya, "oh iya, untuk tour perpisahan kamu ikut kan Chan?" Tanya nya, Chan biasanya selalu menolak apabila ada ajakan seperti acara event atau pun jalan-jalan dari sekolah. Karena Chan sadar kalau ia tak punya biaya dan waktu untuk itu.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Where stories live. Discover now