Sudut Pandang Lain

647 86 2
                                    

🎥 flashback 🎥

🧱

Kegelapan sudah menyelimuti malam, tapi jauh di ujung jalan yang sepi terdapat seseorang yang sedang berdiri, menyesap sebatang rokok di bawah sinar lampu jalan. Seakan tidak takut akan apapun yang akan menghadangnya.

Sebuah mobil mendekat ke arahnya bertepatan dengan sisaan putung rokok di tangannya, ia melemparkan dan menginjaknya. Setelah itu ia segera masuk ke dalam mobil.

"Udah lama?" Tanya laki-laki muda yang menyetir mobil itu,

"Lumayan" jawabnya singkat, pandangannya mengitari jalanan gelap yang mereka lewati. Hingga mobil mereka memasuki jalanan kota yang cukup ramai, bangunan-bangunan tinggi menjulang dan cahaya kelap-kelip menyinari sisi jalan.

"Udah banyak perubahan dari tahun-tahun sebelumnya" ucap lelaki muda itu,

"Tapi tenang, perusahaan bos masih aman. Walau kita berjalan merayap, setidaknya kita masih bisa merangkak naik" ujarnya lagi, lelaki tua di kursi penumpang hanya tersenyum tipis menimpali ucapan lelaki muda itu,

"John, kita langsung ke markas" titah lelaki tua yang di panggil bos itu,

"Siap" jawab John, lelaki muda yang menyetir mobil itu.

~~~

🏚️🏗️

Mereka tiba di Bangunan tua di samping pembangunan yang sedang berlangsung. Lelaki tua itu turun dari mobilnya, lalu tersenyum miring. Tidak menyangka kalau markas yang di tuju adalah bangunan reyot seperti ini.

Sedikit tidak peduli ia lalu melangkah kakinya masuk. Di dapatinya orang-orang dengan tubuh besar di dalam sana. Tetapi, seakan tau siapa yang baru saja memasuki gedung itu, mereka membungkuk memberi penghormatan.

"Bos, selamat datang kembali" ujar salah satu orang dari banyaknya kerumunan orang di sana. Ia hanya tersenyum,

"Jadi ada di mana barangnya?" Tanyanya setelah duduk di sofa ruangan itu.

John segera mengambil sebuah koper uang hitam, ia membukanya. Tetapi, bukan uang yang di dapati di dalam sana. Melainkan serbuk-serbuk putih yang terdapat di dalam plastik-plastik klip kecil, dan beberapa tablet obat-obatan.

Lelaki tua yang di panggil bos itu tersenyum cerah, seakan melihat sumber uang dari barang-barang itu. Yap, mereka adalah pengedar nark*ba.

"Tanpa ada orang dari golongan atas seperti bos, kita nggak bisa ngapa-ngapain" ujar john,

"Target pasar kita sedikit, karena mereka nggak percaya sama orang biasa kaya kita" lanjut John,

Si bos hanya tersenyum,
"Itu masalah saya, saya cuma minta satu hal dari kalian. Jangan sampai keberadaan saya tercium polisi" ucapnya, yang langsung mendapat anggukan dari John dan orang-orang di sana.

Ia mengangguk senang atas respon orang-orang di sana, ia segera menutup koper itu dan hendak membawanya pergi. Tapi, langkahnya terhenti di samping John.

"Kalau saya tertangkap lagi, saya tidak akan segan-segan menyeret kamu juga ke dalam sana" ancaman itu terdengar langsung ke telinga John, membuatnya sedikit bergidik ketakutan.

"Baik, tuan kang" jawab john sedikit gemetar,

Lalu, lelaki tua itu pergi untuk kembali ke tempat persembunyiannya.

~~~~
🧅

'Tuan kang' nama lelaki tua yang baru saja keluar dari penjara itu. Saat ini ia sedang berjalan-jalan mengelilingi pasar, bukan ingin berbelanja. Melainkan untuk melihat kondisi di sekitar, apakah mungkin untuk melakukan transaksi di pojok-pojok pasar ini.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon