Mendekat lalu Menghindar

1.1K 126 5
                                    

📱

You
"Breaking news! Mas Han udah ketemu sama Chan, Kwan dan sol juga. Mereka sempat terlibat insiden dengan Chan"

Gyu
"Lah, beneran bang.. berarti kita semua selalu terlibat sama dia"

Hao
"Apakah ini bertanda juga, bahwa dia benar-benar adek?"

You
"Kita harus bergerak cepat nih"

Bang Kyeom sudah sampai di parkiran kampus, dia mengabarkan kepada saudara semisinya itu tentang kejadian tadi pagi. Sekarang hampir semua keluarga winata sudah bertemu dengan Chan, tersisa bang Jun dan bang Cheol. Kyeom ingin menceritakan hal ini kepada bang Cheol, tapi dia juga khawatir hanya memberi harapan palsu kepada abangnya.

~~~~~
🏫

"Hati-hati abaang" ucap Chan sambil melambaikan tangan ke mobil bang jae. Kwan dan sol hanya tersenyum melihat tingkah Chan yang seperti anak kecil. Sejak di mobil tadi, dia sudah banyak mengoceh dengan sol tentang buku yang disukainya itu. Kwan dan bang jae yang duduk di depan hanya tersenyum melihatnya.

"Chan nanti kita ma..." belum sempat kak Kwan menyelesaikan bicaranya tiba-tiba..

'Bruuk...'

"Kak ini ada coklat buat Kaka" ucap seorang siswi yang menyodorkan coklat bersama teman-temannya menghadang ketiganya,membuat Chan terjatuh. Kwan dan sol yang melihat itu, bergegas membantu Chan untuk berdiri.

"Kalau jalan, matanya di pakai untuk lihat jalan!" Bentak Kwan kepada gerombolan siswi itu. Membuat mereka yang awalnya tersenyum, jadi tersentak.

Kejadian seperti ini memang sering terjadi, ketika mereka turun dari mobil akan banyak siswi yang menghadang jalan mereka. Bukan tanpa alasan, mereka hanya ingin memberikan sebatang coklat, Snack atau lainnya. Tapi kali ini berbeda, ada korban yang jatuh karena hal itu. Ditambah kwan, yang pernah melakukan kesalahan terhadap nya tidak ingin mengulang kembali kesalahan itu.

"Bubar semuanya!" Kali ini sol yang meninggikan suara. Hingga membuat gerombolan itu pergi dari hadapan mereka.

"Ada yang luka kah Chan?" Tanya Kwan khawatir. Chan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Lalu ia melihat bekal yang tadi diberikan bang jae jatuh. Memang tidak semua berhamburan, tapi hanya menyisakan sedikit. Wajah Chan menjadi sedikit sedih,

"Kayanya masih bisa dimakan" ucap sol menghibur, "dan lebih nikmat kalau makan nya bareng sama kita nanti" kalimat itu membuat mata Chan berbinar dan senyum nya yang kembali mengembang.

"Beneran kak?" Tanya Chan, kak sol pun mengangguk.

"Nanti kita ketemuan di kantin ya" ucap kak Kwan, sambil menarik tangan Chan untuk segera pergi ke kelas.

~~~~~

🚗🍒🦌

"Kamu nggak ada yang mau di ceritain ke Abang?" tanya bang Cheol membuka pembicaraan. Mas shua menoleh ke Abang yang sedang mengemudi,

"Tentang panti?" Mas shua balik bertanya, Abang pun mengangguk

Mas shua menundukkan pandangannya, lalu mulai bercerita

"Waktu itu, shua ketemu anak dengan tanda lahir yang sama, sama punya Chan" bang Cheol yang sedikit terkejut lalu mengarahkan mobilnya ke tepi jalan, untuk berhenti.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang