Kembali Lagi

886 120 6
                                    

🏘️🛌🦦

Chan menggeliat di dalam tidurnya, tiba-tiba ia terbangun saat tangannya menyentuh tangan lain di sampingnya.
Ia segera membuka matanya, dan mendapati bang Kyeom yang tengah terlelap di kasurnya.

Pandangan Chan mengarah ke jam dinding, tengah malam. Ia mengalihkan pandangannya ke meja di samping kasur, ia haus, tapi tak ia dapati segelas air.

Chan segera beranjak dari kasurnya, ia tak ingin mengganggu bang Kyeom yang sedang tidur. Akhirnya ia keluar kamar dan pergi menuju dapur.

~~~~

Ketika Chan menuruni anak tangga, ia melihat seseorang yang masih berkutat dengan laptopnya sedang duduk di sofa.
Karena lagi-lagi Chan tak ingin mengganggu, ia langsung menuju ke dapur.

'kreet..'

Suara pintu lemari piring terbuka, Chan berusaha mengambil gelas dari Atas sana. Tapi, ia tak cukup tinggi untuk dapat mengambilnya.

Agak lama ia berusaha, sampai sebuah tangan lewat di atas kepalanya dan memberikan sebuah gelas kepadanya.

"Adek bangun?" Tanyanya lembut, Chan tersenyum lalu mengangguk. Ia meraih gelas itu, dan bergeser sedikit ke arah dispenser air.

"Mas belum tidur?" Tanya Chan kepada mas shua yang masih di tempatnya dan memperhatikan dirinya.

"Iya, tinggal sedikit lagi" jawab mas shua, chan mengisi airnya lagi hingga penuh setelah minum beberapa teguk. Lalu ia mengangguk ke arah mas shua, memberikan sinyal bahwa ia telah selesai.

"Okey, silahkan langsung istirahat ya dek" ujar mas shua sambil mengelus rambut adiknya itu seraya berlalu kembali ke sofa.

Saat melihat hal itu, Chan enggan kembali ke kamarnya. Ia mengikuti langkah mas nya itu, dan juga ikut duduk di samping mas shua.

"Lho, nggak tidur ke kamar lagi? Masih malam lho dek?" Ucap mas shua sambil melihat arloji nya. Chan menggeleng pelan, lalu meletakkan segelas air itu di meja.

"Mau sama mas.." lirihnya, lalu mas shua segera memeluknya.

"Iya, boleh.. mas akan selalu ada buat adek.. maaf ya dek, kalau mas belum jadi kaka yang baik buat adek" Chan langsung melepaskan pelukannya, ia lalu menatap mata mas shua.

Terlihat raut wajah lelah, Mata yang sayu entah karena apa dan senyum yang terlihat masih tulus terukir di wajahnya.

"Mas udah jadi kakak yang baik kok buat Chan.." protes Chan, mas shua kembali menarik chan ke dalam pelukannya.

"Iya.. iya.. Nanti kalau adek ngantuk bilang ya, nanti mas anter ke kamar" ucapan mas shua seakan mengalihkan pembicaraan, agar tak mengalirkan air mata yang sudah dari kemarin ia habiskan di waktu sendiri.

Setelah agak lama mereka berpelukan, mas shua kembali mengambil melanjutkan aktivitasnya.

"Mas masih lama?" Tanya Chan yang sudah memperhatikannya sejak tadi,

"Dikit lagi dek, ini mas tinggal koreksi berkas-berkas ini" jawab mas shua sambil membolak-balikkan halaman file di tangannya. Chan mengangguk mengerti, lalu ia merebahkan dirinya di sofa. Meletakkan kepalanya di atas pangkuan mas shua.

"Mas.. lanjutin aja yaa.. nanti kalau selesai bangunin aja Chan nya" ucapnya sambil memejamkan mata dan menyamankan kepalanya. Mas shua tersenyum, lalu mengelus Surai di bungsu.

Waktu berjalan terus, setelah membaca semua filenya akhirnya mas shua bisa beristirahat juga. Ia kembali pandangi wajah si bungsu, rasanya tak tega kalau harus membangunkannya saat ini juga.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Where stories live. Discover now