Suara Lama

961 132 7
                                    

🎥 flashback 🎥

⛺⛱️

Setelah perempuan itu pergi, kedatangan Chan membuat persidangan kecil di pinggir pantai itu selesai. Tapi memang tidak selesai begitu saja, ketiga sulung Winata, bang Kyeom dan bang Jun sedang melanjutkan penyelidikan mereka untuk kejanggalan di foto yang dilihat bang Kyeom. Mereka membicarakan itu tanpa ada adik-adik yang lain, mereka takut adik-adik yang lain mendapat kekhawatiran berlebih.

"Bang, lihat orang di foto ini" ucap bang Kyeom saat menemukan sesuatu yang janggal di satu foto dari kamera perempuan itu.

Tidak ada yang salah dengan bang Jun yang sedang memilih daging pada foto itu, tapi yang menarik perhatian mereka adalah latar belakang nya. Dimana Chan yang sedang berjalan menuju bang Jun, tapi di belakang nya terdapat seseorang yang juga membawa kamera. Dengan pakaian yang serba hitam sedang mengarahkan pandangannya terhadap si bungsu.

"Mencurigakan banget nggak sih?" Bang Kyeom kembali menyampaikan kegelisahannya.

Abang menyetujui perkiraan bang Kyeom, untuk apa seseorang memakai pakaian yang sangat rapat dengan topi dan masker di wajahnya. Dan yang lebih menarik perhatian mereka, dia memakai pakaian serba hitam.

"Sebaiknya kita lebih hati-hati, khawatir orang itu memang punya niat jahat sama kita. Kalian jangan ada yang pergi keluar rumah sendirian" ucap bang Cheol kepada bang Kyeom, bang Jun, mas shua dan mas Han.

🎥 flashback off 🎥

~~~

🏘️

"Mau kemana dek?" Tanya kak Hao, Chan yang sudah berpakaian rapih menghampiri kak Hao di meja makan.

"Kakak, chan mau ke kafe bang jae dulu ya" ia berpamitan kepada kak Hao,

"Kamu udah sarapan belum? Tadi belum sarapan kan? Abang sama mas Han dan mas shua tadi buru-buru pergi ke kantor, jadi nggak sempat tunggu kamu" kak Hao menjadi sedikit cerewet,

"Nanti Chan sarapan di tempat bang jae aja ya" ucapnya sedikit merayu,

"Benar ya? Jangan lupa sarapan lho.. Kakak nggak mau kena omel karena kamu nggak sarapan" ucap kak Hao,

"Iya kakak, nanti Chan bawain kue dari kafe bang jae deh" ucap Chan sambil mengangkat jari kelingkingnya, kak Hao menautkan jari kelingkingnya.

"Kamu naik apa?" Tanya Kak hao,

"Chan naik sepeda aja kak, udah lama nggak main sepeda" jawabnya,

"Yaudah, hati-hati di jalan ya dek"

"Siap kakak" Chan lalu berlalu keluar dari rumah dan mengambil sepeda yang sudah lama tak di gunakan tersimpan di bagasi. Kemudian ia berangkat menuju kafe bang jae.

~~~

Sesampainya Chan di tempat bang jae ia menemukan papan penanda di pintu kafe bang jae, di sana tertulis 'Closed'

Chan sedikit memiringkan kepalanya, sedikit tidak percaya dengan apa yang di lihat nya. Chan lalu membuka ponselnya, mengirimkan pesan singkat kepada bang jae. Tapi setelah menunggu beberapa lama Chan tidak juga mendapat balasan.

Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke tempat lain, karena saat ini ia tak dapat menahan perutnya yang mulai keroncongan.

~~~

🍨

Chan memasuki kafe yang dekat dari sekolahnya. Bukan tanpa alasan Chan pergi ke sana, hanya saja ia ingin mengecek seseorang. Apakah dia ada di sana?

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang