Khawatir

1.3K 139 4
                                    

🏘️

Hari baru dimulai, dengan kehadiran orang baru yang telah lama menghilang dari pandangan mereka. Sarapan dengan penuh canda tawa,

"Adek, nanti berangkatnya sama bang Gyu ya, sama kak Kwan dan kak sol juga" ucap Abang mengingatkan Chan, Chan mengangguk bersemangat.

"Belajar yang bener ya dek, tahun ini kamu ada ujian kan?" Tanya Shua, Chan yang masih sibuk dengan sarapannya hanya mengangguk mendengar itu

"Mas shua nggak tau ya? Chan ini kan siswa berprestasi yang selalu mendapat beasiswa setiap tahunnya" ucap Kwan membanggakan adeknya,

"Iya kah dek?" Mas shua kaget, dan saat ini semua pandangan tertuju pada Chan. Chan yang tertunduk malu, hanya berseri-seri mendengar ucapan kak Kwan.

"Mas bangga sama adek" ucap mas Han bersemangat, terlihat wajah bangga Abang, mas dan Kaka untuk Chan

"Ya sudah, sekarang cepet di habiskan makannya, nanti terlambat berangkatnya" bang Cheol mengingatkan. Maka mereka semua segera menghabiskan sarapannya.

~~~~~

🏫

"Terimakasih bang Gyu.." ucap Chan sebelum turun dari mobil, bang gyu tersenyum ceria

"Ya ampun Chan.. santai aja kali, nih dua Kakak Lo aja nggak pernah bilang kaya gini" jawab bang Gyu sambil menatap sinis dua anak lainnya di kursi penumpang belakang, tak lama mereka keluar dengan raut sebal

"Iya Abang, terimakasih udah anterin kita" ucap Kak kwan malas

"Iya.. iyaa.. kalian belajar yang benar yaa.."

"Siap Abang.. dadaah" ucap Chan sambil melambaikan tangan nya. Abang Gyu sangat senang bisa mengantarkan mereka sekolah, hari ini mobil jadi sedikit ramai dengan pertanyaan-pertanyaan Chan yang tak kunjung usai. Tentang bang Gyu yang ambil jurusan tataboga, bang Gyu pengen jadi chef terkenal katanya.

Setelah mobil bang Gyu hilang dari pandangan mereka, Chan masih terus berceloteh ria di Depan kedua kakaknya, tanpa sadar dia hampir terjatuh tersandung batu saat berjalan mundur di lapangan.

'Duuk'

Tepat ketika tubuh Chan hendak terjatuh, tangan kak Kwan dan kak sol menangkap kedua tangan Chan.

"Chan, hati-hati dong" omel kak Kwan, Chan meringis sakit saat sudah bisa berdiri dengan baik

"Perlu di bawa ke UKS nggak?" Tanya kak sol, Chan menggeleng.

"Ya udah kalau gitu kita anterin sampai kelas ya" ucap kak sol yang masih khawatir Chan kenapa-kenapa, seketika Chan langsung menggelengkan kepalanya,

"Eeh.. ngg.. nggak usah kaa" jawab Chan, "Chan pergi ke kelas dulu yaa" lanjut Chan, seraya berlari kecil dengan kakinya yang masih sedikit sakit itu

"Chan.. Chan.." panggil kak Kwan yang tidak dihiraukan adik bungsunya itu,

"Kenapa sih?" Kak Kwan mendumel sambil beranjak menuju kelasnya, kak sol hanya melangkah mengikuti kakaknya yang sedang sebal itu.

~~~~~

🏘️🌇

"Kak Nu, lagi shift malam?" Tanya bang uji yang baru pulang dari studio, melihat Kaka nya yang sedang menyiapkan makan malam untuk keluarga winata sore itu.

"Iya nih, nanti setelah ini kak nu berangkat, kalau mas dan Abang belum pulang tolong ajak Adek-adek makan ya ji" pesan kak nu. Bang uji mengangguk,
Tak lama pintu depan terbuka menampakkan dua adik Kaka berseragam yang terlihat lelah.

"Selamat datang di rumah adek-adeknya Kaka" kak nu menjemput mereka ke dekat pintu mengelus rambut keduanya. Mereka menyusul bang uji yang sedang rebahan di sofa.

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Where stories live. Discover now