Can you tell me?

577 103 17
                                    

🏢🛋️

"Terimakasih mas" ucap kak Kwan bersemangat setelah menerima makanan yang di pesan secara online itu.

Ia lalu masuk ke dalam dan kembali menikmati tontonannya bersama kembarannya, kak sol.

"Kamu nggak mau ini?" Tanya kak Kwan saat melihat kak sol hanya melamun semenjak datang ke apartemen,

Ia menggeleng pelan,

"Kak.. apa nggak aneh?" Sol malah bertanya balik tanpa mengalihkan pandangannya,

Kwan yang mendengar pertanyaan itu menoleh ke arahnya, kalau sol sudah memanggilnya kakak berarti ini pembahasan serius,

"Kenapa?"

"Kok tiba-tiba banget bang cheol nyuruh kita buat nginep di apartemen."

Kak Kwan mengangguk mengerti, ia pun jadi kepikiran.

"Jangan-jangan.. ada yang di sembunyiin dari kita.." ucap kak sol, lalu pandangannya mengarah ke pintu kamar tidur yang di dalamnya ada bang Gyu, bang kyeom dan kak hao.

~~~~~

🏢🛏️

"Gimana? Ada kabar terbaru kah dari Abang?" Tanya kak hao kepada bang Gyu yang sedang bolak-balik di depannya,

Bang Gyu menggeleng keras, ia kemudian berjongkok di depan bang kyeom yang sejak tadi sudah menangis saat mendengar tentang Chan.

"Bang.. udah,tenang dulu.. nanti adek-adek jadi tau.."

"Gimana Abang bisa tenang Gyu? Kita nggak tau dimana adek sekarang.. dan dari kabar keadaan di rumah waktu bang Ochi pulang.. itu sudah sangat memprihatikan.."

Bang Gyu tidak bisa berucap apa-apa, benar kata bang kyeom. Sebenarnya mereka pun tidak bisa tenang.

Abang sengaja menyuruh para bungsu untuk tinggal di apartemen, agar mereka tidak ikut campur dalam masalah yang berbahaya ini.

Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ketiganya menyadari apa yang sedang terjadi. Dan mendesak mereka menceritakan kejadian sebenarnya.

Untuk saat ini yang terpenting, mereka harus menyembunyikan kabar buruk dari kedua adik mereka yang lainnya, agar mereka tidak khawatir.

~~~~~

🏚️🏗️

'BYUURR..'

Chan dengan segera menyadarkan dirinya saat air itu membasahi tubuhnya.

Saat ini dia di dudukan di bangku dengan tangan dan Kaki yang terikat. Dan mulut yang di sumpal penuh dengan kain.

Dingin, air yang tadi berhasil membuatnya kembali gemetar. Yang pasti Rasa perih tidak dapat di hindari, karena luka di kepalanya terkena air dan sepertinya di kakinya terdapat luka lain karena ia juga merasakan perih di sana.

"Waaah.. bagaimana ini, apakah keluargamu akan mencari mu?"

Chan tidak kuasa untuk membalas perkataannya, ia memutar pandangannya. Ia berada di tempat yang tidak dikenali.

Hingga pandangannya menatap satu orang yang memegang ember di tangannya. Sepertinya tadi dialah yang menyiram Chan.

Sesaat Chan menatap lekat-lekat orang itu ketika bertemu pandang. Matanya bergetar, ia mulai menangis. Itu adalah bang John, orang yang ia kenal.

Bos kang yang curiga dengan tatapan itu mengalihkan pandangannya ke arah John,

"Apa ini?.. kalian saling mengenal?" Tanyanya,

The warmth | Lee Chan Dino Seventeen Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt