"Ya! Kimchi. Kapan kita tiba di rumah itu, Shibal? Kau sungguh melihatnya?" lanjut Haerak.

"Ayo, turunkan aku, istirahatlah dulu.. nanti kau boleh menggendongku lagi" ucap Yoora membujuk Soocheol setelah melihat Soonyi yang di turunkan oleh Taeman dan Junhae yang duduk di pinggir jalan. Akhirnya Soocheol menurunkan Yoora di bantu Soyoon dan Yeonju, kemudian mereka duduk bersama di pinggir jalan.

"Aku yakin ada di sekitar sini" jawab Kimchi

"Dan itu, dimana, bodoh?"

"Itu.."

"Shibal! Seharusnya aku tidak mempercayainya"

"Tutup mulutmu Woo Haerak! Kami memang melihat atap bangunan tadi. Begitu melihatnya kami langsung berlari ketempat kalian menunggu tadi, lagi pula kau kan ingin tinggal kenapa ikut jika hanya bisa meracau?" Jawab Soyeon yang emosi mendekati Haerak tapi di tahan oleh Jangsoo.

"Dia pikir hanya dia yang lelah?" Soyeon melanjutkan ucapannya.

"Makanya aku bilang untuk tetap disana, Shibal!"

"Sana kembali! Siapa yang melarangmu?! Tidak ada juga yang menahanmu!" Soyeon menepis tangan Jangsoo lalu mendekati Haerak.

"Ya Shibal!"

"Wae shibal!"

"Sudah cukup" Youngshin melerai mereka berdua.

"AKU MELIHATNYA" teriak Taeman tiba-tiba, bahkan laki-laki itu sudah berdiri sedikit jauh dari mereka.

"Dimana?"

...

Mereka perlu jalan satu kilometer lagi untuk sampai sebuah bangun satu lantai. Sepertinya tempat itu bekas kantor proyek konstruksi.

"Akhirnya"

"Kita selamat"

"Ada kamar di sini, biarkan Yoora berbaring di dalam" ucap Kimchi saat lelaki itu melihat-lihat isi bangunan itu.

...

"Yoora demam tinggi" ujar Yeonju

Yoora kembali meringis, luka-lukanya kembali terasa sakit, namun kakinya tersakit di banding lukanya yang lain.

"Carikan aku air bersih dan kain untuk luka Yoora"

"Aku akan mencarinya" sahut Kimchi.

"Aku akan membantu" Soyoon ikut keluar dari kamar.

"Selain itu, coba cari obat demam atau antiseptik" seru Yeonju lagi.

"Baik, aku akan mencari" Taeman yang baru masuk kamar kembali keluar.

"Mari cari makanan atau apapun yang akan berguna" ucap Jangsoo di luar kamar kepada Youngshin.

"Aku akan membantu yang lain, tolong jaga Yoora" Soocheol berbicara kepada Yeonju dan Soyeon lalu menatap Yoora lama hingga keluar kamar.

Yoora tau Soocheol merasa bersalah terhadap luka tembak yang di miliki gadis itu.

...

"Eonnie.."

"Wae? Sakit banget ya?" tanya Yeonju. Yoora hanya tersenyum kecil.

"Mereka masih belum menemukan obat demam? Panasnya sangat tinggi" Ucap Soyeon yang selalu memegang dahi Yoora yang tidak terluka.

"Eonnie.." Yoora menarik napasnya, bahkan bicarapun kepalanya terasa di tarik.

"Sudah jangan bicara dulu kalau tidak nyaman"

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Where stories live. Discover now