Hargai tulisan ini dengan vote dan komen
🌸Terima kasih🌸
Dibayangkan saja nyaris membuat Kamila meneteskan air liur! Sungguh dia tak sabar Daffa datang sambil membawa mie ayam favoritnya itu.
Sambil menanti kedatangan Daffa, perempuan itu menyusun dan merapikan pakaian yang sudah dicuci di penatu. Dia duduk di depan lemari, memasukkan pakaiannya serta pakaian sang suami. Kemudian, berdiri untuk menggantung beberapa kemeja Daffa.
Usai melakukan itu, Kamila melirik ke sudut kamar. Ada beberapa kiriman dari Rasya untuk bayinya. Padahal anaknya belum lahir, tetapi pria itu sudah repot mengirim beberapa hadiah.
"Bath toys? Oh ini yang waktu itu. Gemes banget." Kamila membongkar bath toys itu di ranjang. Bath toys itu terdiri dari figur film animasi terkenal dan paus mainan. Bisa dipastikan, bayi bakal betah main air kalau begini.
Kamila mengumpulkan kembali mainan-mainan kecil itu. Tentu beberapa bulan yang akan datang setelah dia melahirkan, mainan itu baru bisa dimainkan. Mungkin saat anaknya berusia lima bulan.
"Assalamualaikum." Sahut Daffa dari luar kamar, pria itu lanjut melangkah ke dapur.
"Walaikumsalam!" Jawab Kamila segera. Dia menaruh kembali bath toys itu di sudut Kamar, kemudian berjalan keluar."
Pria yang mengenakan kaus yang ditutup jaket abu-abu itu menoleh saat mendapati Kamila mendekat.
"Mie ayamku mana?" Tanya Kamila tak sabar, dia memandang penasaran pada Daffa yang mengeluarkan beberapa makanan dari plastik bening.
"Ini, kamu duduk dulu." Kata Daffa lembut, dia menarik kursi di sebelahnya agar Kamila duduk.
Daffa mengambil mangkuk dan sendok serta garpu. Kemudian, duduk di sebelah Kamila.
"Sambelnya gak boleh dipake semua ya." Tegur Daffa yang menuangkan seporsi mie ayam ke mangkuk Kamila. Perempuan itu tidak menggubris ucapan suaminya karena fokus pada makanan di depannya.
Alis Kamila menukik tajam, rautnya berubah murung sambil memeriksa plastik bekas mie ayamnya.
"Kenapa?" Daffa mulai menyantap bakso miliknya. Dia melirik heran Kamila yang entah mencari apa.
"Cekernya sama telur rebusnya mana?" Protes Kamila dengan wajah masam. Dia menilik lagi mangkuk di depannya. Hanya seporsi mie ayam dengan dua pentol kecil dan satu pentol besar.
"Eh? Kamu bukannya cuma bilang mie ayam tambah pentol yang isi telur?" Tanya Daffa bingung. Kamila berdecak, langsung tak berselera. Dia menggeser ke depan mangkuknya.
YOU ARE READING
DIDEKAP KALA ITU (TAMAT)
ChickLitKamila tak pernah menyangka harus membagi waktunya sebagai seorang istri dari Daffa Alhusayn. Dirinya masih aktif menjadi mahasiswa, sedangkan pria yang berusia 31 tahun itu adalah pengusaha kafe. Awalnya kehidupan pernikahan mereka terasa normal-no...