PART 35: OMONGAN TETANGGA

1.9K 122 8
                                    

Hargai tulisan ini dengan vote dan komen

🌸Terima kasih🌸

"Ingat pulang nanti jangan naik ojol, nanti aku jemput. Jam 5 sore kan?" tanya Daffa sambil menoleh ke wanita yang mengenakan Emma Outer itu tengah melirik keluar. Atasan biru muda yang dipakai Kamila setidaknya melunturkan sedikit aura dingin perempuan itu. Kamila tampak menggemaskan dengan outer favoritnya.

Daffa mengikuti arah pandang Kamila pada bangunan kecil di sana yang terasnya diramaikan oleh beberapa ibu-ibu.

"Iya, gak usah diingatkan aku juga tau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Iya, gak usah diingatkan aku juga tau." Kata perempuan itu datar, lalu meraih tangan sang suaminya dan mengucap salam. Jangan harap Kamila mau menarik kedua sudutnya bibirnya dan bertingkah manis di depan Daffa. Kemarahan wanita itu benar-benar awet.

Eca mengundang Kamila dan Daffa datang ke kontrakannya untuk acara makan-makan sederhana. Biasanya dalam sebulan dua sampai tiga kali para ibu-ibu berkumpul untuk masak-masak bersama, kali ini giliran kontrakan Eca yang menjadi sasaran. Sepupuh Kamila yang kini berusia 27 tahun itu sudah lama tinggal di sana sejak masih di bangku kuliah. Eca sekarang adalah dosen di salah satu universitas swasta di Samarinda dan pernikahannya dengan sang suami yang hanya seorang ojek online itu sempat ditentang oleh keluarga. Latar belakang terpandang dan kekayaan adalah santapan terdepan yang diamati dan diterima dengan tangan terbuka. Sayangnya, sang pujaan hati jauh dari kata 'pantas' bagi keluarganya.

Eca tetap menerjang ketimpangan itu untuk sebuah nama cinta. Jika keluarganya keras, dia juga tak kalah sulit dimundurkan. Setelah satu tahun pernikahan, keluarga Eca pasrah dan Eca sadar diri untuk tidak sering-sering kembali ke kota asalnya di Bontang. Dia memilih tinggal menetap di Samarinda bersama keluarga kecilnya.

"Walaikumsalam. Kamila sini masuk!" ajak Eca mendongak saat mendengar ucapan salam dari teras.

"Ke sini naik ojol? Apa diantar Daffa?" tanya Eca sambil mengajak Kamila berjalan ke dapur.

"Diantar kak Daffa kak." Jawab Kamila sambil tersenyum tipis.

"Oh, kakak gak lihat dia." Kata Eca heran.

"Gak sempat mampir kak, katanya mau ketemu supplier cumi-cumi dan ikan di MT. Haryono." Eca menganggukkan kepalanya sekilas.

"Masih ada bahan yang belum ada ya bu Mira? Tomat? Lombok? Jagung? Terasi juga sama ikan asin. Sambalnya bikin yang sambal mangga juga ya bu. Di kulkas ada mangga muda kok, oh iya ini sepupuh saya bu dia kuliah di Samarinda." Eca memberi isyarat pada Kamila untuk maju mencium tangan perempuan paruh baya yang bernama Mira itu.

"Kamila, tante." Ujar Kamila sambil tersenyum tipis.

"Kamu bantu bu Mira dulu ya La. Aku mau lihat Yayad bentar, terus ke pasar seberang jalan beli bahan yang kurang." Eca bergegas menuju kamar. Dia mengganti popok bayi anaknya dan menitipkan ke tetangga sebelah yang sudah akrab dengannya, lalu pergi ke pasar.

DIDEKAP KALA ITU (TAMAT)Where stories live. Discover now