PART 34: SUASANA YANG BEKU

2K 127 9
                                    

Aloha! Apa ada yg mau tanya si Aa', tentang kenapa sih bisa Aa' Daffa suka mikir negatif tentang Kamila? 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aloha! Apa ada yg mau tanya si Aa', tentang kenapa sih bisa Aa' Daffa suka mikir negatif tentang Kamila? 


Hargai tulisan ini dengan vote dan komen

🌸Terima kasih🌸

Kegiatan blocking yang sempat tertunda karena Rani selaku sutradara sakit akhirnya kembali dapat dilakukan. Aktor diarahkan ke sana kemari. Sejak Rani jatuh sakit, agaknya perempuan itu menjadi lebih sensitif. Ada yang salah sedikit saja membuatnya bisa menegur panjang lebar. Darah Rani rasanya tengah mendidih malam ini. Dina yang tidak hadir tanpa konfirmasi semakin merusak suasana hatinya.

"Kalau gak serius mending mundur aja deh, nyusahin aktor lain jadinya!" seru Rani gusar sambil membanting naskah ke kursi. Dina yang kena marah, mengapa semua aktor yang jadi tersinggung?

"Sampai si Dina itu gak masuk besok, bilang ke dia. Dia langsung diganti ke yang lain." Ancam Rani yang berkacak pinggang.

Perempuan yang mengenakan kimi top blouse dan yuka slim cullote itu masih berdiri di panggung, Kamila menunggu perintah selanjutnya bersama Arif. Dina tidak menitipkan pesan apa pun untuk disampaikan ke senior mereka malam ini, bahkan sejak dua hari lalu Dina tidak ada kabar sama sekali. Selama dua hari itu juga dia bolos, tidak hadir di kelas. Kamila yang menghubunginya lewat WhatsApp,Instagram dan telegram tidak direspon. Nomor hpnya tidak aktif. Jangan-jangan ponsel perempuan itu hilang? Atau rusak?

"Arif, gestur tangan kamu gak perlu gitu banget. Itu terlalu lebay." Sahut Rani.

"O-oke kak."

"Kamila, mana vokalmu yang bagus itu? kenapa berubah jadi lemah begini? Mana tadi aku tegur masih aja salah. Kamu gimana sih? Kemarin kayaknya aman-aman aja. Kenapa malam ini kamu gak fokus? Tugas-tugasmu gak usah dulu pikirin. Sekarang kamu lagi berdiri di PANG-GUNG! Pusatkan ke-pa-la-mu di tempat kamu berdiri sekarang." Tegur Rani dengan suara kesalnya.

"Kalian turun dulu, lanjut ke adegan selanjutnya nanti aja. Kita break sepuluh menit." Kata Rani, lalu berdecak.

"Minum dulu bu sutradara, sabar. Kerutan dimukamu nanti bertambah jadi selusin mau?" bisik Pandu di balik punggung Rani sambil menyodorkan air mineral. Rani cuek saja tak menghiraukan botol itu.

"Apaan sih? Kamu mau belain si Kamila itu? kamu suka dia ya?" tebak Rani tak peduli.

"Emang mukaku kayak pebinor ya?" Rani menautkan alis tak mengerti ucapan lelaki itu.

"Dia udah nikah, gila kali ah suka sama bini orang." Pandu menatap horor perempuan yang memakai rue oversized shirt itu dan ikut mendaratkan bokong di lantai aula.

"Udah nikah? Dari mana kamu tau?" Tanya Rani dengan matanya yang menyipit.

"Dia hampir selalu dijemput cowok, kayaknya sih suaminya. Kadang nunggu di warung depan tuh dulu, tapi kan dia sempat naik motor sendiri tuh jadi gak diantar jemput." Jelas Pandu.

DIDEKAP KALA ITU (TAMAT)Where stories live. Discover now