PART 8: PENASARAN

4.6K 246 1
                                    

Hargai tulisan ini dengan vote dan komen

🌸Terima kasih🌸

Sama seperti Rumah Daffa, kafe miliknya itu terlihat terang karena menggunakan jendela kaca yang berukuran besar. Pengunjung bisa melihat keadaan di luar dengan jelas. Kesan cerah dan terang dimaksimalkan dari jendela kaca itu. Ada deretan ragam tanaman hijau yang diletakkan di lantai, menghiasi sepanjang pinggiran jendela kaca besar. Tanaman itu juga menghiasi kanan kiri pintu masuk yang dapat menerbitkan atmosfer natural. Kafe Renjana milik Daffa selain menggunakan konsep indoor, ada outdoor pula yang kalau malam ramai jadi tempat tongkrongan anak muda. Keadaan dalam kafe tidak kalah menarik di malam hari karena lampu-lampu gantung dan interior kafe yang estetik tampak dari jendela kaca besar.

Baru saja Kamila melihat ada seorang pria yang mungkin usianya sama seperti Daffa masuk ke ruangan yang lumayan luas di lantai atas kafe ini. Ruangan itu adalah kantor Daffa dan sekarang dia memeriksa laporan keuangan yang diserahkan oleh Ata. Di sudut ruangan itu ada Kamila yang duduk disofa mengamati tata letak benda-benda dan sesekali melirik ke arah Daffa. Alis pria itu sesekali bertaut dan rahangnya mengatup rapat. Kamila menangkap aura dingin di wajah itu. Jika Daffa terlalu serius seperti sekarang kesan wibawanya sangat kental terlihat.

Di dekat meja kerja lelaki itu ada rak buku, Kamila hendak melangkah ingin melihat-lihat apa saja yang ada di rak itu. Namun, urung karena takut langkah tungkainya akan mengganggu konsentrasi Daffa. Dia menghela napas, merasa bosan. Untung di ruangan itu ada AC. Dia merogoh sakunya mengeluarkan ponsel. Kebetulan grup angkatan sedang ramai. Biasanya sepi karena masih libur semester ganjil. Kamila bergabung meramaikan obrolan dan setuju untuk ikut ketemuan di kampus minggu depan. Setelah setahun kuliah daring, angkatannya berniat jalan-jalan ke kampus. Mereka sama sekali tidak pernah merasakan duduk di kelas dan diajar secara langsung oleh dosen. Kabarnya usai liburan nanti, akan diadakan kuliah tatap muka karena keadaan sudah sangat memungkinkan. Pandemi semakin hari semakin surut, keadaan semakin aman. Meski tetap harus menggunakan masker dan selalu menjaga kebersihan. Mereka penasaran dan tidak sabar berkeliling kampus. Ada pesan lain pula yang baru masuk di whatsapp perempuan itu.

DINA

Semester empat nanti join teater yok?

Kalau kamu join aku mau

Berarti kamu join karena aku gitu?

Kalau aku keluar nanti kamu keluar juga Din?

Maksudnya biar aku ada temen wkwkw

Sama aja Din

Gak usah kayak anak susah bergaul dong hahaha

Ih kamu tuh!

Join ya beb?

Tanpa kamu suruh sebenarnya

Aku udah ngincar ih pengen join wkwkwkw

Oke sip, aku mau ajak yang lain deh biar rame

angkatan kita join wkwkw

Oke Din.

Sejujurnya ada perasaan bebas di dada Kamila semenjak ikut Daffa kota tepian ini. Bukankah memang seperti itu? Istri yang taat dalam islam adalah istri yang mengikuti perkataan suami sebagai imam dan pemimpin keluarga. Sudah disebutkan dalam ayat suci Al-Qur'an pada surah An-Nisa ayat 34 "Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telahh melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah maha tinggi, maha besar."

DIDEKAP KALA ITU (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang