Part 37

10.6K 1.2K 212
                                    

Ini adalah part 41 dan part 42 kalau di Karyakarsa ya ges ya.

Part terakhir season 1.

Hingga pagi wanita itu tidur dalam dekapan hangat Xaveer setelah malam panjang yang penuh dengan gairah membara mereka lewati berdua. Lalu ketika terjaga, melewati lagi satu kali atraksi nakal di kamar mandi, keduanya baru keluar dari kamar ketika hampir pukul sepuluh pagi.

Benar-benar menyenangkan seperti yang Ivanka inginkan. Semua hal buruk yang terjadi sebelumnya berhasil tersamarkan dengan kehangatan yang ia cipta bersama suami yang mengantarkan ia pergi bekerja ketika nyaris tengah hari.

Hubungan mereka tak mengalami kemunduran, alih-alih jauh lebih manis dari sebelumnya.

Ivanka yang jarang sekali menunjukkan kepedulian, hari ini terus menempel pada sang suami di tiap kesempatan. Entah ketika mereka sarapan, mencium pipi Xaveer tak peduli pada ledekan mbo Wal yang diam-diam tersenyum senang. Lalu bergandengan tangan ketika keluar rumah sampai ke mobil dan di sana masih ia kecup sang suami sampai Xaveer menggeram gelisah karena ingin mengurung Ivanka di kamar saja, lalu sebelum turun dari mobil pria itu, Ivanka mencumbu bibir Xaveer sekali lagi.

"Kamu manis banget hari ini." Komentar Xaveer yang menahan sang istri ketika hendak membuka pintu mobil.

Mendapatkan balasan berupa senyuman, Xaveer kembali mendapatkan ciuman dari Ivanka yang kemudian berkata; "Ya ... Ungkapan terimakasih aku karena ngga kamu laporin ke polisi."

Lalu menekan pelan luka di atas dada Xaveer yang ia ciptakan kemarin pagi membuat pria itu terpekik sambil meringis.

"Aack!"

"Aku pergi."

Mendesis tanpa henti meringis, Xaveer mengangguk. "Aku jemput jam berapa?"

Setelah turun, Ivanka lalu menggeleng. "Tunggu aja di rumah." Seperti biasanya karena jadwal pulang Ivanka memang sering tak menentu.

"Oke. Sampai jumpa di rumah." Memberi kecupan jauh, Xaveer dengan senyumannya lalu memandang terus ke arah Ivanka yang melangkah riang menuju kantor Laime Glory.

Sebelum benar-benar masuk, wanita itu berhenti di ambang pintu, menoleh pada Xaveer untuk memberikan lambaian singkat yang pria itu jawab dengan klakson. Tapi bukannya segera pergi, sebuah pesan Xaveer kirim pada Ivanka yang langsung membacanya.

Kang kawin : Aku minta maaf untuk yang kemarin. Aku ga berani bilang langsung. 🥺🥺🥺 Dimaafinkan?

Menatap lagi ke arah mobil Xaveer, Ivanka lalu mengangguk sebelum ia ketikan balasan untuk sang suami.

Me : kalau aku masih marah memangnya aku mau cium2 kamu apalagi sampai kamu tidurin berulang kali?

Kang Kawin : tetep aja aku takut kamu marah.

Kang Kawin : aku mau pergi. Tapi aku udah kangen lagi.

Di tempatnya Ivanka lalu mendesah panjang.

Me : aku masuk. Bye!

Kang Kawin : kangen. 🥺 Mau peluk cium lagi.

Kali ini tak bisa menahan tawanya, Ivanka melihat ke arah mobil Xaveer yang jendelanya sudah terbuka dan menampilkan wajah pria itu yang tampak cemberut.

Me : baru dimanjain sebentar aja terus ngelunjak ya.

Kang Kawin : ya gimana. Apalagi tadi kamu baru cium pipi kiri. Yang kanan belum. ayo pulang aja. Ga usah kerja. Pipi kanan aku ngga bisa kamu giniin.

Kisah Yang Kan Pisah Место, где живут истории. Откройте их для себя