Prolog

30.5K 2.4K 364
                                    

Al Xaveer Raashid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Al Xaveer Raashid

Ivanka Ayunindya Wishma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ivanka Ayunindya Wishma

Rangkai cerita penuh tawa
Tapi nyatanya ini adalah hamparan hampa
Berpikir kan menggeliat membara
Memerankan cerita cinta putri dan pangerannya
Ah ... Percayalah mereka hanya lakonkan peran ganda
Mereka bukan hanya pasangan
Namun juga musuh dalam toples kaca
Saling menghunus dan mendorong
Menanti siapa yang lebih dahulu keluar dan menerima luka

Benar.

Mereka tak rangkai cerita cinta.
Hanya bermain drama untuk kisah yang kan pisah.

Di balik tembok ini ada pria yang terisak menangis di pundak seorang kawan. Tersedu menghidu duka yang menyelimuti. Tangisnya tak seperti kebahagiaan karena usai mengikrarkan janji di hadapan Tuhan, kan membersamai wanita yang dinikahi dalam ruang perjodohan. Ada raung luka yang mengudara, setelah ditimbun dan menggunung.

Entah mengapa pernikahan ini seperti kabar duka, ditangisi seolah kan mendatangkan sara.

"Sudahlah, ini akan berakhir dalam tiga tahun, kan?"

"Bertahan selama itu....." Erang kesal pria itu naik menembus cakrawala sebelum ia pisahkan jarak dari kawan yang ikut merasakan sakitnya.

Bagaimana pun pernikahan ini tak membawa keuntungan untuk pria yang hanya dapat menangis sebelum kembali keluar dengan tawa riang seolah tak pernah ia sangga beban.

"Ini bisa menjadi lebih cepat, Xaveer."

"Caranya?!" Ia sibak helai rambutnya ke belakang, menatap tajam pria di hadapan yang ia sebut kawan. "Apakah harus kubunuh nanti malam?"

"Kamu menikah bukan untuk menghilangkan nyawa seseorang."

"Lalu apa?"

"Kenapa harus membunuh?!" Desah pria yang menjadi pengiring pengantin pria satu-satunya itu berbaur dengan hela putus asa si pengantin yang risau hanya karena sebuah pernikahan saja. "Buat dia menyerah sebelum tiga tahun!"

Kembali mengerang bersama bingung, pria yang tak pernah menginginkan perjodohan ini terjadi memukul tembok dengan kuat.

"Xaveer!"

Ketika hendak melakukan tinjuan kedua ia di dorong menjauh.

"Hentikan ini sebelum semua menjadi kacau." Lalu ia tepuk pundak si pengantin pria yang hanya memiliki satu ide tuk akhiri pernikahannya.

Membunuh tanpa jejak.

"Sekarang kita keluar. Terlalu lama di sini, orang bisa curiga nanti."

Mendesah panjang mencoba tuk tenangkan diri yang tergulung dalam ombak kehancuran, pria itu mengusap wajahnya dengan kasar.

"Dia harus menyerah sebelum tiga tahun."

"Selain membunuh, kamu memiliki keahlian lain, kan?"

Tatapan mereka beradu.

"Ya ... Aku ahli dalam mencipta neraka."

Dengan senyum yang menari dalam dekap udara, keduanya kemudian keluar bersama.

Satu.

Dua.

Tiga.

Langkah itu terus dihitung sampai kemudian tiba di pintu yang dibuka dan melenyapkan keduanya.

"Ck!" Dari balik pintu lain yang ada di dalam ruang itu lantas keluar wanita dengan gaun panjang yang menyapu lantai.

Gaun putih yang menutupi sekujur tubuh itu membuat gerah dan panas.

Melangkah keluar setelah muak sejak tadi terjebak tak bisa keluar, ia buang kotak nikotin yang tak lagi ada isi.

Dia hanya menyimpan tiga batang--yang langsung ia habiskan--di kamar mandi yang berada di dalam ruang penyimpanan yang ada di gedung hotel tempat pesta pernikahannya digelar.

Berpikir di tempat ini lah ia bisa buang penat usai ijab qobul yang menegangkan, ah ... Siapa sangka jika malah mendapat informasi yang mencengangkan.

Tidak.

Dia tidak tercengang.

Biasa saja.

Ini perjodohan kampungan yang dilakukan sang ayah hanya karena takut tak ada yang sudi menikahinya.

Ya ... Apa kata pria itu tadi? Ahli menciptakan neraka. Berarti pria itu tak tahu jika neraka tak mempan untuk iblis seperti dirinya.

"Hih!" Tubuhnya lalu bergedik jijik.

Yang ia tahu pria kurus berkacamata yang menjadi pengiring pengantin pria satu-satunya itu adalah asisten dan kawan. Tapi siapa sangka jika keduanya memiliki hubungan yang menjijikkan?

Sial sekali ia menikahi pria yang suka pedang-pedangan. Padahal dia pikir dengan tubuh besar berotot itu, Xaveer pria yang menikahi dirinya satu jam yang lalu pasti begitu lelaki sekali.

Ah ... Tapi ternyata hanya bottom cengeng.

"Bottom? Harusnya dia jadi top!"

Setidaknya itu lebih membanggakan daripada nanti malam mereka malah sama-sama dasteran.

Tidak!

Apa Xaveer terbiasa menggunakan lingerie seksi untuk menarik nafsu kawan lelaki yang ternyata kekasihnya itu?

Oh ... Dengan tubuh kekar itu ... Benar-benar tak bisa dibayangkan.

Lo ambil kesimpulan terlalu cepat Ivanka!

"Ah ... Iya bener. Mungkin aja dia punya peran ganda, kan? Misal top dan bottom."

Nah itu bener!

Baiklah, dia jadi tak khawatir jika baju tidurnya akan digunakan Xaveer diam-diam.

Hah ... Haduh!

Lucu sekali sih kisahnya

Belum apa-apa sudah disuguhkan adegan manis sepasang kekasih yang saling menguatkan di acara pernikahan salah satunya.

Tak ada alasan lain yang membuat pria menangis dalam pelukan pria lain selain karena ada masalah hati di antara mereka.

Benar, kan?

Ivanka yakin tak salah.

Oopps!

Sejak kapan Ivanka pernah salah?

*

Baiklah kawan.
Setelah berpikir panjang, akhirnya kuputuskan.

Aku memilih untuk mencipta kisah mereka Xaveer-Ivanka.

Ayoklaaah merapaaat. 😂 Semoga lancar jaya yaaaaah.

Mau sebenarnya lanjut sajak lara atau Daisy from the bloody harem. Tapi masalahnya karakter mereka agak menye2.

Jadi aku milih ini dulu yaaah.

With love,
Greya

Kisah Yang Kan Pisah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang